Menkopolhukam-Menag Gelar Silaturahmi Virtual dengan Tokoh Agama Jabar

25 Juli 2021 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi pers terkait revisi UU ITE, Selasa (8/6).
 Foto: Humas Kemenko Polhukam
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi pers terkait revisi UU ITE, Selasa (8/6). Foto: Humas Kemenko Polhukam
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD bersama dengan Menag Yaqut Cholil Qoumas menggelar Silaturahmi dengan Alim Ulama, Pengasuh Ponpes, dan Pimpinan Agama se-Jawa Barat secara virtual, Minggu (25/7).
ADVERTISEMENT
Hadir pula dalam kegiatan tersebut yaitu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pada kesempatan itu, Menag Yaqut menjelaskan tujuan mereka meminta bantuan dalam penanganan pandemi COVID-19. Pemerintah yang tak bisa bekerja sendiri harus didukung oleh para tokoh agam dan tokoh masyarakat
"Saya hanya ingin menegaskan kembali pemerintah sudah dan akan terus berikhtiar untuk berjuang mengendalikan pandemi COVID-19 ini sehingga kita bisa merasakan tenang, bisa beraktivitas normal meskipun dalam keterbatasan," kata Yaqut.
"Tentu ikhtiar yang dilakukan pemerintah ini tidak akan berarti apa-apa jika kita semua terutama para tokoh masyarakat dan lain-lain tidak memberikan support yang sama," ujarnya.
Baginya, semua pihak harus bisa berkolaborasi satu dengan lainnya. Agar penanganan pandemi COVID-19 bisa sukses secara menyeluruh.
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag RI
Dia pun menegaskan bahwa pemerintah mengajak semuanya termasuk tokoh agama dan masyarakat agar menyerukan pentingnya protokol kesehatan pada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kami kembali mengajak para tokoh untuk memberikan seruan, fatwa atau ajakan ke masyarakat untuk tetap protokol kesehatan aktif, mengikuti vaksinasi pemerintah agar kita semua terlindung dari pandemi COVID-19," ujarnya.
Yaqut menegaskan pentingnya seruan dari para tokoh agama dan masyarakat tersebut masyarakat paling mendengar apa yang diserukan oleh tokoh-tokoh itu.
"Tokoh agama atau tokoh masyarakat ini orang yang paling didengar suaranya oleh masyarakat. Jadi apa pun yang bapak ibu sampaikan pada masyarakat itulah yang didengar oleh masyarakat," katanya.
"Dan mudah-mudahan bapak ibu sekalian berkenan untuk menyampaikan pada masyarakat apa yang harus dilakukan pemerintah bersama sama dalam mengendalikan COVID-19 ini," tambahnya.
Sejauh ini, ada opsi yang harus diambil yaitu bagaimana bertahan di tengah pandemi ini sekaligus bertahan secara ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Pilihannya bagaimana kita melawan pandemi dan bagaimana kita bertahan secara ekonomi dan in bisa dilakukan jika bahu membahu berjuang melawan pandemi COVID-19," pungkasnya.