Menlu AS Ungkap Momen saat Menlu Rusia Walk Out dari G20 di Bali

9 Juli 2022 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Hotel Ritz Carlton Nusa Dua, Bali (9/7/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Hotel Ritz Carlton Nusa Dua, Bali (9/7/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat membenarkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah meninggalkan pertemuan tingkat menteri G20 Foreign Ministers Meeting (FMM) di Bali lebih awal atau walk out.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan, Lavrov meninggalkan ruangan pertemuan G20 usai menegaskan bahwa Rusia tidak bertanggung jawab atas terjadinya krisis pangan global yang saat ini sedang terjadi.
“Bagian di mana Lavrov meninggalkan pertemuan lebih awal, mungkin dikarenakan pesan-pesan yang disampaikan (oleh negara-negara G20) sudah menjadi sangat tidak diinginkan untuk didengar,” tutur Blinken dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada Sabtu (9/7/2022).
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba untuk menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 8 Juli 2022. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Dalam pertemuan; puncak yang berlangsung pada Jumat (8/7/2022) itu, lanjut Blinken, hampir mayoritas negara anggota G20 setuju mendesak Rusia untuk mencabut blokade di Laut Hitam agar pengiriman produk pertanian Ukraina dapat kembali normal. Pasalnya, rantai pasokan pangan dunia terganggu akibat terhambatnya ekspor produk pertanian dari Ukraina ke negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
Menurut Rusia, justru sanksi Barat yang menghambat pengiriman-pengiriman tersebut dan Barat secara tidak langsung telah mendeklarasikan perang dengan Rusia.
Sebelum meninggalkan ruangan, diplomat senior yang sudah 18 tahun menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Rusia itu duduk di antara delegasi dari Arab Saudi dan Meksiko. Ia menuding Barat telah menekan Kiev untuk menggunakan senjata Barat dalam pertempuran di Ukraina.
Diberitakan The Guardian, Lavrov berjalan keluar meninggalkan ruangan ketika Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mulai berbicara. Terkait hal ini, Baerbock pun angkat bicara.
“Fakta bahwa (Lavrov) menghabiskan sebagian besar negosiasi tidak di dalam tetapi di luar ruangan menggarisbawahi bahwa tidak ada satu milimeter pun keinginan untuk berbicara di pihak Rusia,” pungkas Baerbock. Ia menggambarkan suasana di ruangan itu seperti 19 banding 1 dalam melawan serangan militer Rusia.
ADVERTISEMENT
Lavrov mengklaim kedatangannya ke Bali untuk mendapatkan kesan bagaimana barat bernafas. “Sudah jelas bahwa Barat tidak menggunakan G20 untuk tujuan pembentukannya,” kata Lavrov. “Anggota dari negara berkembang tidak mendukung pendekatan ini,” ungkap dia.
“Agresor, penjajah, penumpang... Kami telah mendengar beberapa hal seperti itu hari ini,” ujar Lavrov sambil menggambarkan pidato yang dibuat oleh rekan-rekan Baratnya.