Menlu: ASEAN Alami Kontraksi Ekonomi Pertama Kali dalam 23 Tahun Terakhir

26 Juni 2020 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo mengikuti KTT ASEAN Plus Three secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Biro Pers - Lukas
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo mengikuti KTT ASEAN Plus Three secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Biro Pers - Lukas
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dan para pemimpin negara-negara ASEAN mendapatkan laporan dari Sekjen ASEAN Dato Lim Jock Hoi terkait buruknya kondisi perekonomian selama pandemi COVID-19. Menlu Retno Marsudi mengungkapkan, Sekjen ASEAN mengatakan, untuk pertama kalinya dalam 23 tahun terakhir terjadi kontraksi ekonomi yang mengakibatkan memburuknya perekonomian.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Dato Lim Jock Hoi dalam KTT ASEAN yang digelar virtual dan diikuti para pemimpin negara ASEAN termasuk Presiden Jokowi.
"Di dalam laporannya, Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi mencatat beberapa hal untuk pertama kalinya dalam 23 tahun terakhir, ASEAN mengalami kontraksi ekonomi," kata Retno dalam keterangan persnya, Jumat (26/6).
Oleh karena itu, perlu dilakukan sejumlah langkah yang dapat mengurangi risiko kontraksi ekonomi. Termasuk dalam aspek ekonomi hingga sosial.
"Oleh karena itu negara-negara ASEAN dilihat telah mengambil langkah-langkah mitigasi dampak ekonomi sosial dari pandemi bersama dengan negara-negara mitra ASEAN," ujarnya.
Sekjen ASEAN, Lim Jock Hoi Foto: BAY ISMOYO / AFP
"Disampaikan situasi ekonomi tidak baik, kontraksi, dan ini adalah pertama kali selama 23 tahun terakhir yang disebabkan oleh pandemi," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Namun, ini bukan berarti negara di ASEAN akan membiarkan kondisi ini. Retno menyebut semua pihak terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, sehingga mampu menghadapi permasalahan akibat pandemi ini.
"Dari situasi yang tidak baik, Sekjen ASEAN telah berhasil melakukan tindakan cepat dan decisive dalam menangani pandemi ini, cepat koordinasi secara solid menangani, dan secara bersamaan melakukan kerja sama dengan para mitra dalam KTT ASEAN Plus 3," ujarnya.
"Sekjen juga melihat komitmen kerja sama di tengah pandemi masih sangat kuat, dan oleh karena itu ASEAN berhasil mendorong berbagai macam kerja sama regardless situasi sulit yang dialami masing-masing negara," jelasnya lagi.
Salah satu peningkatan kerja sama yang telah dilakukan ada di bidang kesehatan. Retno menyebut semua negara membentuk pendanaan regional pandemi sehingga bisa berkoordinasi satu sama lain.
ADVERTISEMENT
"Bidang kesehatan, contohnya, ASEAN bekerja untuk membentuk regional pandemic responsive fund yang dibahas baik sejak KTT ASEAN (pada bulan) April dan ASEAN plus 3 dan kita berusaha menyelesaikannya," ujarnya.
Kerja sama di bidang ekonomi juga tak lepas dari perhatian. Sejumlah negara mengaktifkan kembali program kerja sama yang sempat terganggu saat pandemi muncul.
"Di pilar ekonomi dilihat bahwa berbagai kerja sama dilakukan antara lain trade facilitation terus dilakukan antara lain ASEAN Single Window. Selain itu, operasionalisasi dari ASEAN White Self Ceritification Scheme," ujarnya lagi.
"Ini dilakukan dalam konteks segera mengembalikan supply chain connectivity yang sempat ter-disruption selama pandemi berlangsung," pungkasnya.
====
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
**
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.