Menlu Belarusia pro-Rusia, Vladimir Makei, Meninggal Dunia Mendadak

28 November 2022 9:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Belarus, Vladimir Makei, meninggal pada usia 64 tahun, Sabtu (26/11/2022). Foto: Yuri KOCHETKOV/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Belarus, Vladimir Makei, meninggal pada usia 64 tahun, Sabtu (26/11/2022). Foto: Yuri KOCHETKOV/AFP
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Belarusia, Vladimir Makei, meninggal dunia secara mendadak pada Sabtu (26/11) akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Diplomat yang telah menduduki jabatannya sejak 2012 itu seharusnya dijadwalkan bertemu dengan mitranya dari Rusia pada Senin pekan ini.
“Menteri Luar Negeri Vladimir Makei telah meninggal dunia secara tiba-tiba,” lapor media lokal Belta, seperti dikutip dari Reuters. Belta tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait penyebab atau pemicu kematian pria berusia 64 tahun tersebut.
Makei dijadwalkan menghadiri konferensi aliansi militer beberapa negara pecahan uni-Soviet, Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (Collective Security Treaty Organization/CSTO) di ibu kota Armenia, Yerevan, pada Senin (28/11).
Dalam konferensi itu, Makei juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.
Lebih lanjut, sebelum pilpres dan terjadinya protes massal antipemerintah pada 2020, Makei telah menjadi salah satu penggagas upaya untuk meningkatkan hubungan Belarusia dengan Barat. Ia mengkritik Rusia dan ketergantungan Belarusia terhadap Negeri Beruang Merah.
ADVERTISEMENT
Namun, Makei tiba-tiba mengubah sikapnya usai protes dimulai — kala itu Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko meminta bantuan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menertibkan massa.
Menurut Makei, terjadinya protes antipemerintah itu diinspirasi oleh pengaruh Barat. Dan sejak itu pula, ia mendorong hubungan yang lebih dekat antara Moskow dan Minsk.
Sejak Rusia mengerahkan pasukannya ke Ukraina pada Februari lalu, Makei mengatakan bahwa Barat yang telah memprovokasi terjadinya perang dan beranggapan agar Ukraina harus menyetujui persyaratan perdamaian yang digagaskan oleh Rusia.