Menlu Blinken: Perang di Ukraina Berdampak ke Kawasan ASEAN

Menlu Amerika Serikat Antony J. Blinken mengikuti Pertemuan Ke-13 Menteri Luar Negeri KTT Asia Timur (EAS FMM) di Jakarta, Jumat (14/7/2023). Foto: Dita Alangkara/Pool via REUTERS

Amerika Serikat mengatakan agresi Rusia tidak hanya berdampak pada masyarakat Ukraina saja, melainkan pula masyarakat dunia di kawasan lain termasuk ASEAN.

Sebab, agresi yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus ini bertentangan dengan hukum internasional dan hanya membawa dampak buruk terhadap kawasan, termasuk di ASEAN itu sendiri.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pidato pembukaan ASEAN Post Ministerial Conference (PMC) di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, pada Jumat (14/7).

Adapun PMC merupakan bagian dari serangkaian acara 56th ASEAN Foreign Ministers Meeting (AMM) yang telah berlangsung sejak awal pekan ini di Jakarta.

Menurut diplomat senior, perang yang diluncurkan Rusia telah melanggar prinsip-prinsip inti di dalam badan ASEAN, Treaty of Amity and Cooperation (TAC), serta Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Charter).

Selain itu, kata Blinken, perang antara Rusia dan Ukraina semakin memperparah krisis pangan dan energi — yang sudah diterpa kesulitan sejak pandemi melanda.

"Perang ini tidak hanya merugikan warga Ukraina, tetapi juga masyarakat di seluruh kawasan ini dan di seluruh dunia dengan memperparah krisis pangan dan energi," terang Blinken.

Konflik itu juga membawa ketidakstabilan untuk dunia yang sedang memulihkan diri dan perekonomiannya akibat COVID-19. Oleh karenanya, kata Blinken, penting bagi ASEAN untuk mendesak realisasi perdamaian antara kedua negara tetangga tersebut.

"Kita harus mendesak perdamaian yang adil dan berkelanjutan atas perang agresi Rusia terhadap Ukraina," ujar Blinken.