Menlu Minta AS Beri Perlindungan Pada 2 WNI Diduga Korban Rasialisme Anti-Asia

27 Maret 2021 9:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu peserta menunjukkan gambar Stop Asian Hate di ponselnya saat menggelar aksi di Garden Grove, California, Rabu (17/3). Foto: Apu Gomes/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu peserta menunjukkan gambar Stop Asian Hate di ponselnya saat menggelar aksi di Garden Grove, California, Rabu (17/3). Foto: Apu Gomes/AFP
ADVERTISEMENT
2 WNI di Philadelphia, Amerika Serikat, diduga menjadi korban penindasan dan serangan rasial. Terkait kejadian ini, Menlu Retno Marsudi mengungkapkan sudah berkomunikasi dengan KJRI New York.
ADVERTISEMENT
Retno mengatakan KJRI New York sudah berkomunikasi dengan Kantor Wali Kota Philadelphia terkait peristiwa ini. Polisi pun sedang menyelidiki rekaman CCTV saat kejadian.
"Semua perwakilan RI di AS sudah dan secara terus menerus keluarkan imbauan kepada seluruh WNI di AS untuk waspada dan hati-hati, serta segera laporkan ke aparat keamanan atau hotline perwakilan RI jika alami insiden," kata Retno dalam keterangannya, Sabtu (27/3).
Selain itu, perwakilan RI di AS juga terus melakukan komunikasi dengan simpul-simpul masyarakat dan mahasiswa di AS. Kejadian pun sudah dikomunikasikan ke Dubes AS untuk Indonesia, Sung Kim.
"Kemarin Dirjen Amerop Kemlu juga telah lakukan pembicaraan langsung dengan Acting Assistant Secretary for East Asia dan Pacific Kemlu AS, Ambassador Sung Kim, dan sampaikan concern serta mohon perhatian perlindungan dan keselamatan terhadap WNI di AS," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Ambassador Kim tegaskan penegak hukum di AS [baik federal maupun lokal] akan terus berusaha tangani kasus tersebut dan kasus lain serupa," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, dua remaja putri WNI yang tidak diketahui identitasnya itu mengungkapkan soal penindasan dan serangan rasial yang mereka alami.
The Philadelphia Inquirer memberitakan, insiden ini terjadi saat mereka yang masih duduk di bangku sekolah menengah menunggu kereta Broad Street Line arah selatan di SEPTA Station, Minggu (21/3) malam, pukul 20.00 waktu setempat.
Dua remaja putri berusia 17 dan 18 tahun itu didatangi empat gadis kulit hitam. Tak diketahui apakah keduanya mengenal keempat gadis kulit hitam ini atau tidak, tapi dua di antaranya langsung menampar wajah dua remaja WNI tanpa sebab dan satu lainnya mengutuk dua WNI itu.
ADVERTISEMENT
Mereka meyakini telah menjadi sasaran rasial, karena keempat gadis kulit hitam itu tak menyerang warga lain yang berkulit putih, hitam, Hispanik [keturunan Spanyol] maupun Latin.
Seorang juru bicara SEPTA mengatakan, insiden itu awalnya tidak dilaporkan ke polisi stasiun maupun Departemen Kepolisian Philadelphia. Namun akhirnya diselidiki pihak berwenang.
Belakangan, kelompok minoritas di AS khususnya masyarakat keturunan Asia menjadi korban diskriminasi dan kriminalitas. Puncaknya adalah serangan penembakan spa dan tempat pijat di Atlanta.