Menlu Myanmar Bertolak ke Thailand, Bahas Solusi Krisis Usai Kudeta

24 Februari 2021 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang demonstran mengambil bagian dalam protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 17 Februari 2021. Foto: Stringer/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang demonstran mengambil bagian dalam protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 17 Februari 2021. Foto: Stringer/REUTERS
ADVERTISEMENT
Menlu Myanmar, Wunna Maung Lwin, pada Rabu (24/2/2021) bertolak ke Thailand. Dia menuju Thailand untuk membahas upaya penyelesaian krisis pascakudeta.
ADVERTISEMENT
Menlu RI Retno Marsudi juga sedang berada di Thailand untuk membahas perkembangan situasi Myanmar. Rencananya, Retno akan bertemu Menlu Thailand Don Pramudwinai demi membahas tersebut.
Meski demikian, belum diketahui apakah Retno akan bertemu Menlu Myanmar di Thailand.
"Tidak ada informasi," kata jubir Kemlu Teuku Faizasyah saat dihubungi kumparan untuk menanyakan apakah Menlu Retno akan bertemu Menlu Myanmar atau tidak.
Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Thailand Don Pramudwinai pada acara The 9th Joint Commission Meeting (JCM) di Yogyakarta, 5-6 Juli 2018. Foto: Kemlu RI
Kabar kedatangan Menlu Myanmar ke Thailand disampaikan pada hari yang sama saat Faizasyah menyebut, Retno membuka opsi melawat ke Negeri 1.000 Pagoda. Faizasyah memastikan, mengingat kondisi Myanmar belum kondusif, maka kunjungan tak dilaksanakan dalam waktu dekat.
Sementara itu, informasi soal kedatangan Menlu Myanmar ke Thailand didapat Reuters dari sumber pemerintah Thailand.
Sejumlah orang mengusung peti jenazah Mya Thwate Thwate Khaing, remaja yang tewas dalam aksi demo di Myanmar, saat prosesi pemakaman, di Naypyitaw, Myanmar, Minggu (21/2). Foto: Stringer/REUTERS
Namun, Reuters tidak merinci jadwal dan detail pembahasan apa saja yang bakal diangkat Menlu Myanmar.
ADVERTISEMENT
Kondisi Myanmar usai kudeta pada 1 Februari 2021 kian memburuk. Demo acap kali berujung bentrokan berdarah.
Total dua orang demonstran tewas. Junta militer juga menangkap ribuan demonstran lainnya.
Akibat makin memburuknya situasi, negara seperti Amerika Serikat, Kanada hingga Inggris sepakat menjatuhkan sanksi baru pada Myanmar.