Menlu Retno: Misinformasi Lemahkan Penanganan COVID-19 di Dunia

23 September 2021 2:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno Marsudi di 20th Anniversary Durban Declaration. Foto: YouTube/MoFA Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi di 20th Anniversary Durban Declaration. Foto: YouTube/MoFA Indonesia
ADVERTISEMENT
Menlu Retno Marsudi menyampaikan statement terkait kondisi pandemi COVID-19 dalam perayaan 20 tahun deklarasi Durban ke-20 di New York, Amerika Serikat, Rabu (22/9).
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Retno mengatakan selama pandemi COVID-19 banyak sekali misinformasi yang menimbulkan kebingungan dan kebencian di masyarakat.
"Akibatnya tren seperti itu mengganggu persatuan kita dan melemahkan respons pandemi kita," ujar Retno dalam keterangannya, Rabu (22/9).
Oleh sebab itu, Retno mengatakan perlu adanya kerja sama antar negara untuk dapat menyediakan informasi yang cepat dan akurat.
"Diperlukan kerja sama internasional yang kuat untuk menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan mencegah misinformasi," ungkapnya.
Retno berharap, Durban Declaration and Plan of Action (DDPA) dapat menjawab semua tantangan yang dihadapi berbagai negara khususnya masalah COVID-19 agar dapat mencapai dunia yang bebas dari diskriminasi.
"Hari ini tantangan COVID-19, besok tantangan lain menunggu. Jika berhasil, akan terbukti bahwa DDPA tetap relevan dalam menjawab tantangan zaman kita dalam mencapai dunia yang bebas dari diskriminasi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Durban Declaration and Plan of Action (DDPA) merupakan dokumen berorientasi aksi yang dibuat pada 2001. Dokumen itu mengusulkan langkah-langkah konkret dalam memerangi rasisme, diskriminasi rasial, xenofobia, dan intoleransi baik di tingkat nasional, regional, dan internasional.