Menlu Retno: RI Selidiki Dugaan Perdagangan Manusia Terhadap Pengungsi Rohingya

27 Juni 2020 0:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat mengikuti KTT LB G20 dari Istana Bogor, Kamis (26/3). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat mengikuti KTT LB G20 dari Istana Bogor, Kamis (26/3). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia telah menyelamatkan 99 pengungsi Rohingya di Aceh. Mereka sempat terombang-abing di perairan Selat Malaka sebelum diselamatkan para nelayan Aceh Utara pada Rabu (24/6).
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pemerintah pusat dan daerah akan memenuhi seluruh kebutuhan pokok para pengungsi Rohingya tersebut. Termasuk memastikan kesehatan mereka agar tidak tertular virus corona.
"Fokus utama saat ini adalah pemenuhan kebutuhan dasar, memberikan penampungan sementara, memberikan pelayanan kesehatan, dengan memastikan berlakunya protokol kesehatan guna pencegahan penularan virus COVID-19 di kalangan migran etnis Rohingya tersebut," kata Retno dalam keterangannya, Jumat (26/6).
Pengungsi etnis Rohingya berada di atas kapal KM Nelayan 2017.811 milik nelayan Indonesia di pesisir Pantai Seunuddon, Aceh Utara, Aceh, Ra Foto: Rahmad/ANTARA FOTO
Meski begitu, Retno memastikan pihaknya juga akan menyelidiki terkait dugaan unsur penyelundupan orang dan perdagangan manusia dalam peristiwa itu. Sebab, dilaporkan sekitar 15 orang lainnya dilaporkan telah meninggal selama berada di laut.
"Penyelundupan orang dan perdagangan manusia adalah kejahatan yang harus dihentikan dan penanganannya memerlukan kerja sama kawasan dan internasional," tegas Retno.
ADVERTISEMENT
Retno menambahkan, jika pengusutan itu tidak dilakukan, maka perjalanan laut yang dilakukan oleh para pengungsi Rohingya dipastikan akan terus terjadi.
Maka dari itu, seluruh permasalahan berkaitan dengan pengungsi Rohingya, harus segera diselesaikan.
"Bagi Indonesia, upaya menciptakan kondisi kondusif di Rakhine State penting dan harus terus diupayakan agar etnik Rohingya dapat kembali secara sukarela, aman, dan bermartabat di rumah mereka di Rakhine State," tutur Retno.
Para pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh Utara, kini berada di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe. Mereka juga telah menjalani rapid test dan hasilnya negatif.
Selain itu, Komisioner Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia atas pemberian izin pendaratan darurat bagi pengungsi Rohingya di Aceh Utara.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona!