Menlu RI-China Bertemu, Bahas Perlindungan ABK hingga Stabilitas Kawasan

13 Januari 2021 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (13/1).  Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
ADVERTISEMENT
Menlu China Wang Yi dengan Menlu RI Retno Marsudi melakukan pertemuan pada Rabu (13/1) di Jakarta. Ada lima hal yang dibahas
ADVERTISEMENT
Menlu Retno menyampaikan pada keterangan pers Rabu (13/1), hal pertama yang dibahas adalah kesehatan. Pembahasan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada pertengahan Februari 2020 di Laos.
"Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, terdapat beberapa kemajuan kerja sama, antara lain, kontribusi RRT (China) dalam mendukung inisiatif Public Health Cooperation Initiative: Program on Public Health Emergency Preparedness Capacity (PROMPT); serta kontribusi RRT untuk ASEAN COVID-19 Response Fund," ucap Menlu Retno.
Hal yang kedua merupakan tentang kerja sama ekonomi. Menlu Retno menekankan kembali bahwa perdagangan yang lebih seimbang perlu terus diupayakan.
Selain itu, Retno juga mengatakan pentingnya mengatasi halangan dalam perdagangan. Khususnya pada akses pasar bagi ekspor unggulan Indonesia ke China.
ADVERTISEMENT
Untuk hal pertemuan yang ketiga adalah isu perlindungan ABK Indonesia yang bekerja di kapal ikan China. Pembahasan tersebut menyinggung masalah kerja sama dalam penyelesaian kasus-kasus ABK Indonesia.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
Hasil yang selanjutnya adalah penyampaian konsep dan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pasific. Disebutkan pula dengan ini, ASEAN ingin mewujudkan kawasan Indo Pasifik menjadi kawasan yang stabil, damai, dan sejahtera.
Terakhir, pertemuan tersebut juga mengingatkan akan pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan. Hal ini dikaitkan dengan pentingnya menjaga laut China Selatan.
"Hanya satu hal yang harus dilakukan oleh semua negara, yaitu menghormati dan menjalankan hukum internasional termasuk UNCLOS 1982," ucap Retno.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
Menlu China, Wang Yi berkunjung ke Indonesia dalam rangka rangkaian perjalanannya ke negara Asia Tenggara. Selain Indonesia, Wang Yi juga berkunjung ke Myanmar.
ADVERTISEMENT