Menlu Ungkap Dua Alasan Mengapa Kerja Sama Vaksin dengan CEPI Begitu Penting

24 November 2020 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia menandatangani kesepakatan kerja sama vaksin COVID-19 dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI) pada Selasa (24/11).
ADVERTISEMENT
Menlu Retno Marsudi mengatakan, ada dua alasan mengapa Indonesia melakukan kolaborasi dengan CEPI dinilai penting.
Pertama, menurut Retno kerja sama tersebut dapat memberi kontribusi konkret vaksin COVID-19 untuk semua orang.
"Kami telah memperjelas posisi kami sejak awal pandemi ini Semua negara berhak mendapatkan akses vaksin COVID-19 yang adil, terjangkau, dan merata," kata Retno dalam pidatonya secara virtual, Selasa (24/11).
"Tanpa itu, negara berkembang dan kurang berkembang berada dalam risiko tertinggal. Ini akan memperpanjang pandemi, bukan mengakhirinya, "lanjut Retno.
Retno menambahkan bahwa CEPI telah memilih Bio Farma untuk berpartisipasi dalam produksi global vaksin COVID-19 setelah diperoleh hasil uji tuntas yang positif. Hal ini menunjukkan industri farmasi Indonesia berpotensi sangat besar.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri acara penandatanganan kontribusi persetujuan bilateral Indonesia - Coalition for Epidemic Prepared Innovations (CEPI) secara virtual di Jakarta-London. Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
Kedua, menurut Retno di bawah mekanisme CEPI industri farmasi Indonesia bisa berperan penting dalam jaringan vaksin global.
ADVERTISEMENT
"Kolaborasi kita dengan CEPI akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional kita. Ini adalah tujuan strategis jangka panjang sebagai anggota CEPI. Kolaborasi dengan CEPI akan berdampak baik bagi industri kesehatan kita," lanjut Retno.
Retno juga mengatakan bahwa kolaborasi Indonesia dengan CEPI tidak akan menguntungkan bagi Indonesia tapi juga dunia dalam perjuangan melawan COVID-19 dan pandemi di masa depan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri acara penandatanganan kontribusi persetujuan bilateral Indonesia - Coalition for Epidemic Prepared Innovations (CEPI) secara virtual di Jakarta-London. Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
Sementara itu CEO CEPI Richard Hatchett mengatakan bahwa vaksin COVID-19 merupakan hal yang penting dalam penanganan COVID-19 dan untuk menghadapi tantangan di masa depan.
"Kami menyambut baik kontribusi Indonesia dalam pembuatan vaksin ini dan turut berkomitmen untuk menghadapi ancaman pandemi saat ini dan di masa depan," kata Hatchett
"Kolaborasi bersama Indonesia akan membuka jalan menuju penguatan keamanan, kesehatan regional dan global," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya due dilligence atau uji tuntas kelayakan yang dilakukan oleh CEPI terhadap Bio Farma mendapat hasil yang baik.