MenPANRB Peringatkan Pemda yang Tak Loloskan CPNS karena Disabilitas

30 Juli 2019 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Syafruddin saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Syafruddin saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Berita tak lulusnya dokter Romi, seorang CPNS di Solok Selatan, Sumatera Barat karena disabilitas mendapat sorotan publik. Banyak yang mengkritik pemerintah karena dinilai telah bertindak diskriminatif.
ADVERTISEMENT
Terkait itu, Menteri PAN RB Syafruddin mengatakan akan memberi peringatan bagi pemerintah daerah yang tidak meloloskan CPNS hanya karena alasan disabilitas. Menurutnya, ukuran semestinya dalam proses seleksi yaitu kompetensi si pendaftar.
“Yang sudah merasa lolos dan sebagainya, artinya nilainya memenuhi target kemudian tidak diajukan, kita akan warning pemerintah mengajukan untuk SK-nya,” ucap Syafruddin.
Syafruddin mengatakan akan meninjau secara lebih menyeluruh terkait kasus Romi. Katanya, jika memang tidak ada alasan yang kuat dalam keputusan diskualifikasi Romi, bisa saja ia akan diluluskan.
“Bisa saja (diluluskan). Nanti kita lihat masalahnya ada dimana,” katanya.
Ada 175 Ribu Kursi CPNS dan PPPK, 2 Persen untuk Disabilitas
Sebelumnya, Syafruddin memastikan, tahun ini pemerintah akan membuka lowongan 100 ribu calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 75 ribu Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dari jumlah tersebut, dua persen di antaranya disediakan khusus bagi para penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT
“2 persen di antaranya dibuka untuk disabilitas,” ucap Syafruddin.
Lebih lanjut, Syafruddin mengatakan bahwa penerimaan tahun ini akan difokuskan bagi tenaga teknis profesional, seperti guru dan tenaga kesehatan. Sementara untuk tenaga administrasi, ditiadakan.