Menristek: 70% Pasien Corona di RSPAD Sembuh dengan Terapi Plasma Darah
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, terapi ini masih dilakukan secara terbatas, salah satunya di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Hasilnya, sebagian besar pasien corona yang mendapatkan antibodi dari plasma darah kondisinya membaik.
"Dari uji klinis tahap I yang terbatas di RSPAD, 70 persen berhasil sembuh," ucap Menristek Bambang Brodjonegoro dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (23/9).
Bambang menjelaskan, terapi ini kebanyakan tidak berhasil pada pasien corona yang sudah kritis atau memiliki komorbid (penyakit penyerta).
"Tetapi pasien yang berkategori ringan, sedang, berat masih bisa menyelamatkan mereka dari keparahan yamg lebih tinggi. Mereka bisa sembuh dengan terapi ini," tutur dia.
Rencananya, terapi plasma darah ini sedang diupayakan untuk dikembangkan di kota-kota lainnya. Sehingga, Bambang berharap bisa meningkatkan tingkat kesembuhan dan mengurangi kematian pasien akibat COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Sedang dikembangkan lagi, sudah di berbagai RS di kota-kota lain di Indonesia. Harapannya bisa bantu kurangi tingkat kematian," tutup Bambang.
Terapi ini memanfaatkan antibodi SARS-CoV-2 -virus penyebab COVID-19-- di plasma pasien sembuh, kemudian didonorkan ke pasien yang masih dirawat. Pasien yang menerima donor ini diharapkan bisa terhindar dari serangan virus. Kemudian, bisa memperbaiki jaringan yang sudah rusak untuk kembali meningkatkan sistem imun.
Terapi plasma darah ini berhasil jika pendonornya dalam keadaan sehat, produknya baik, dan begitu juga kondisi penerima plasma yang stabil.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona