Menristek Dorong Dosen hingga Peneliti Publikasikan Penelitiannya di SINTA

28 Mei 2020 19:35 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menristek Bambang Brodjonegoro pada peluncuran roadmap kendaraan listrik di Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI, Jumat (13/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menristek Bambang Brodjonegoro pada peluncuran roadmap kendaraan listrik di Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI, Jumat (13/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brojonegoro mendorong dosen hingga peneliti mempublikasikan karyanya di SINTA (Science and Technology Index). SINTA berisi soal pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yakni kinerja peneliti, jurnal, institusi IPTEK, dan penulis jurnal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, SINTA juga menjadi alat pengindeks internasional sebagai arsip jurnal, buku, artikel, dan karya ilmiah lainnya.
"Ini kira kita dorong dosen dan peneliti gabung di SINTA," kata Bambang dalam konferensi pers melalui webinar pada Kamis (28/5).
SINTA pertama kami diluncurkan pada 30 Januari 2017. Hingga saat ini sudah mengelola 194.904 penulis jurnal ilmiah yang telah terverifikasi dan 4.607 jurnal nasional dan internasional, serta 34.677 buku. Yang tergabung di antaranya adalah 74 persen dari seluruh dosen se Indonesia.
Bambang menyebutkan banyak keuntungan yang bisa diambil peneliti dengan gabung SINTA. Salah satunya, karya mereka bisa terpublikasikan dan tercatat dengan baik. Selain itu apa yang didaftarkan di SINTA pun bisa digunakan untuk kepentingan pemenuhan kredit untuk naik jabatan fungsional di universitas.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kata Bambang, masih ada 26 persen dosen lainnya yang belum tergabung. Ia kemudian menjabarkan kemungkinan penyebabnya.
"Masih ada 26 persen dosen yang barang kali belum gabung pasti ada beberapa alasan, mungkin ada dosen yang kategorinya junior yang belum punya karya ilmiah, belum banyak atau terbatas karya ilmiahnya. Atau ada dosen yang barang kali ya dari berbagai universitas karena universitasnya masih kecil dia fokus ke pengajaran," kata dia.
Selain itu masih banyak juga penulis jurnal ilmiah dari lembaga penelitian dan pengembangan yakni lembaga pemerintah non kementerian dan kementerian atau lembaga yang mendaftar di SINTA.
"Mungkin mereka sudah punya komunitas sendiri sebagai peneliti yang sekarang jadi binaan kami di Ristek BRIN, dan tentunya akan kita dorong terus mereka untuk segera, artinya kita harapkan mereka produktif dan kita harapkan mereka benar-benar lakukan penelitian dengan standar yang sama dengan perguruan tinggi," kata dia.
Ilustrasi Penelitian Foto: luvqs
Umumkan 500 Peneliti Terbaik
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Bambang juga mengumumkan adanya 500 peneliti terbaik versi SINTA. Mereka berasal dari berbagai macam latar belakang, kebanyakan dosen, yang meneliti dalam rumpun ilmu yang berbeda-beda.
Ada sejumlah indikator yang ditetapkan dalam perankingan ini. Mulai ada jumlah publikasi nasional dan internasional dalam skala yang cukup besar dari jumlah artikel, kualifikasi jurnal, serta yang dijadikan referensi global maupun tingkat sitasinya.
"Jadi kita harapkan yang lolos ke SINTA adalah peneliti dan dosen yang sudah punya publikasi skala nasional artinya jumlah artikelnya kualifikasi jurnal tinggi, dan tingkat sitasinya juga tinggi. Plus yang bersangkutan juga aktif di publikasi nasional. Jadi ranking ini kita harapkan dapat yang komperhensif di Indonesia," kata dia.
ADVERTISEMENT
Adapun 10 peneliti teratas yakni Suharyo Sumowidagdo dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; Agus Sudaryanto dari Universitas Muhammadiyah Surakarta; Indah Suci Widyahening dari Universitas Indonesia; Riyanarto Sarno dari Institur Teknologi Sepuluh Nopember; Moesijanti Yudiarti Endang Soekarti dari Poltekkes Kementerian Kesehatan Jakarta II.
Selanjutnya ada Mauri Dhi Hery Purnomo dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember; I Gede Wenten dari Institut Teknologi Bandung; Achmad Nizar Hidayanto dari Universitas Indonesia; Evy Yuni Hastuti dari Universitas Indonesia; dan Abdul Rohman dari Universitas Gadjah Mada.
Daftar lengkap 500 peneliti teratas versi SINTA bisa diakses dilaman kementerian Ristek BRIN.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT