Menristek Minta Terawan Anggarkan Dana Vaksin Corona untuk 2021
ADVERTISEMENT
Riset dan pengembangan vaksin corona masih terus dikebut oleh pemerintah Indonesia. Sejauh ini, terdapat 3 kolaborasi vaksin yang dilakukan. Pertama di dalam negeri, telah dibentuk konsorsium COVID-19 atas inisiasi Menristek, lembaga Eijkman dan beberapa universitas. Dengan target uji klinis vaksin pada semester 2 tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Kedua kolaborasi internasional antara PT Biofarma dan Sinovac Tech dengan estimasi izin edar pada awal 2021.
Ketiga, kerja sama antara Kalbe Farma dengan Genexine dari Korea Selatan. Vaksin buatan keduanya diperkirakan dapat izin edar Agustus 2021.
Untuk mempercepat pengembangan vaksin , Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, meminta Kementerian Kesehatan menganggarkan biaya untuk pengembangan vaksin di tahun 2021.
"Kami pernah sampaikan ke Menkes untuk segera anggarkan untuk 2021 vaksinasinya. Kami sudah bicara dengan Bio Farma. Cara paling nyaman Bio Farma produksi dan Kemenkes yang vaksinasi massal," kata Bambang, Selasa (14/7).
Tidak dipungkiri, pengembangan vaksin membutuhkan biaya besar.
Bio Farma memperkirakan per ampul vaksin membutuhkan dana sebesar USD 5 sampai 10. Penyiapan anggaran sangat berguna untuk mempercepat produksi jika nanti vaksin sudah ditemukan.
ADVERTISEMENT
"Jadi karena itu kami sampaikan ke Menkes paling enggak disiapkan anggaran vaksin 2021 supaya kalau ketemu langsung produksi dan vaksinasi," tutup Bambang.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )