Jokowi meninjau pelaksanaan Uji Klinis vaksin corona

Menristek: Presiden Minta Kerja Cepat, Vaksin Corona Harus Aman dan Manjur

9 September 2020 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan Uji Klinis Tahap III Vaksin COVID- 19 di Gedung Eyckman, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan Uji Klinis Tahap III Vaksin COVID- 19 di Gedung Eyckman, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta agar pengembangan vaksin corona dipercepat. Ia meminta agar Tim Percepatan Pengembangan Vaksin Corona bekerja secara cepat dan maksimal, namun harus sesuai dengan prosedur yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Arahan Jokowi ini disampaikan Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro yang juga Ketua Penanggung Jawab Tim Vaksin Corona. Menurutnya, Jokowi meminta vaksin corona yang dikembangkan jangan sampai menimbulkan efek bahaya bagi masyarakat.
"Presiden meminta kita bekerja dengan cepat dan tetapi mengikuti segala prosedur karena vaksin harus aman tanpa efek samping yang membahayakan," jelas Bambang usai ratas bersama Jokowi di Istana Kepresidenan, Rabu (9/9).
Bambang Brodjonegoro. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Bambang mengatakan, Jokowi berharap agar vaksin corona benar-benar memberi ketahanan tubuh yang baik dalam melawan virus corona.
"Dan vaksin diharapkan akan manjur dan berkhasiat untuk memperkuat daya tahan tubuh menghadapi COVID-19 yang kita tidak tahu berapa lama lagi. paling penting vaksin kita kembangkan dalam rangka memperkuat daya tahan tubuh," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Bambang menjelaskan pemerintah tengah mengembangkan sejumlah vaksin corona bersama sejumlah pihak, termasuk pihak luar negeri. Seperti vaksin Sinovac dari China dan G42 dari UEA.
Infografik perkembangan vaksin di Indonesia. Foto: Hod Susanto/kumparan
Selain itu, ketersediaan vaksin corona juga akan ditambah dengan hasil pengembangan vaksin merah putih yang secara penuh dikembangkan dalam negeri oleh Eijkman. Menurut Bambang, sejauh ini proses pengembangan vaksin merah putih sudah mencapai 50 persen dan diharapkan awal 2021 bisa diuji klinis Bio Farma dan di Triwulan III mulai bisa diproduksi.
"Proses mencapai 50 persen dari tugas Eijkman mengembangkan bibit vaksin (merah putih) di laboratorium, di mana targetnya akhir tahun ini uji pada hewan sudah bisa diselesaikan sehingga awal tahun depan, sekitar Januari, Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin tersebut kepada PT Bio Farma untuk kemudian dilakukan formulasi dalam rangka uji klinis, baik tahap I, II, dan III," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten