Menristek: RI Butuh 300 Juta Vaksin Corona, Kita Lomba dengan Negara Lain

5 Juni 2020 18:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menristek Bambang Brojonegoro Foto: Anggi Dwiky/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menristek Bambang Brojonegoro Foto: Anggi Dwiky/kumparan
ADVERTISEMENT
Menristek Bambang Brojonegoro menyatakan saat ini seluruh negara di dunia tengah berlomba menemukan vaksin untuk virus corona. Indonesia, kata Bambang, tak boleh ketinggalan dalam perlombaan menemukan vaksin tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saat ini juga di dunia sedang berlangsung istilahnya perlombaan cari vaksin COVID-19 semua pihak berkejaran dengan waktu," kata Bambang dalam konferensi pers secara daring, Jumat (5/6).
"Menurut catatan kami ada 157 pihak yang berupaya menemukan vaksin COVID-19. 10 di antaranya menurut WHO sudah di tahap uji klinis," sambungnya.
Bambang mengatakan, Indonesia juga harus bergegas dalam menemukan vaksin COVID-19. Maka dari itu, salah satu yang digagas adalah pembentukan tim percepatan pengembangan vaksin COVID-19.
Bambang menyebut, tim tersebut akan berisi peneliti dari universitas, lembaga penelitian, swasta, hingga diaspora peneliti Indonesia yang berada di luar negeri.
Ilustrasi vaksin dan imunisasi Foto: Shutterstock
Kemenristek bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, BUMN, dan Kementerian Luar negeri pun tengah mengusulkan tim ini diperkuat dengan Keppres dari presiden.
ADVERTISEMENT
"Tentunya Indonesia tidak boleh ketinggalan dan Indonesia tidak boleh tergantung sepenuhnya kepada vaksin yang dihasilkan negara lain," kata Bambang.
"Karena Indonesia negara besar dengan penduduk 260 juta tentunya kebutuhan vaksinnya perkiraan awal perkiraan vaksin bisa di atas 300 juta ampul," pungkasnya.
Saat ini pemerintah tengah mengebut penemuan vaksin corona. Adapun lembaga yang memimpin penemuan vaksin ini adalah Eijikman dengan menggunakan teknologi protein rekombinan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.