Mensesneg: Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Negara Muslim di Dunia

1 November 2018 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mensesneg Pratikno (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mensesneg Pratikno (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai negara dengan penduduk muslim mayoritas di dunia, masyarakat Indonesia mampu membuktikan bisa hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain. Tak hanya itu, meski memiliki sekitar 714 suku, Indonesia mampu menjaga perdamaian dan kemajemukan antarmasyarakat.
ADVERTISEMENT
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, dengan fakta tersebut, Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi pemimpin negara-negara muslim di dunia. Terlebih, kata dia, Presiden Jokowi saat ini memiliki proyek besar untuk membangun perdamaian di negara-negara timur tengah seperti Afganistan dan Pakistan yang seolah tak henti-hentinya didera konflik.
“Beberapa waktu lalu Presiden (Jokowi) menggundang ulama Afganistan, Pakistan, bersama dengan ulama Indonesia untuk membicarakan perdamaian bagaimana mereka untuk menyelesaikan pertengkaran itu," ujar Pratikno dalam acara Pekan Pancasila di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Kamis (1/11).
"Ini adalah sebuah proyek besar Indonesia untuk menunjukkan bahwa Indonesia punya peluang menjadi pemimpin negara-negara muslim di dunia,” lanjutnya.
Jokowi buka pertemuan trilateral ulama Afganistan (Foto:  ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi buka pertemuan trilateral ulama Afganistan (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Pratikno menambahkan, kemampuan Indonesia untuk menjaga perdamaian dan kemajemukan itu perlu dibagikan.. Sehingga nantinya, Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara-negara muslim di timur tengah.
ADVERTISEMENT
“Kita punya kewajiban untuk berbagi, kita punya kewajiban untuk membawa perdamaian dunia khususnya dari negara-negara muslim. Muslim ke depan harus bisa memberi contoh perdamaian dan kemajuan dan peluangnya adalah dari Indonesia,” bebernya.
Pratikno pun meminta masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan yang ada sehingga tak bernasib sama seperti Afganistan.
“Betapa pedihnya perang antar saudara sendiri satu agama hanya beda faham saja. Kita harus bersyukur bisa menikmati perdamaian Bhineka Tunggal Ika,” pungkasnya.