news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mensesneg Ungkap Alasan Pengambilalihan TMII: BPK Sudah Lama Tegur

20 September 2021 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tugu Api Pancasila di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Api Pancasila di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Mensesneg Pratikno mengungkap Setneg sudah lama ditegur oleh Badan Pemeriksa Keuangan (KSP) soal minimnya kontribusi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ke kas negara.
ADVERTISEMENT
Sehingga setelah TMII diambil alih dari Yayasan Harapan Kita, dia memastikan pengelolaannya ditingkatkan negara.
Namun dia mengakui ada anggaran yang harus dikeluarkan lebih dulu untuk penggajian karyawan di masa transisi pengambilalihan. Yakni sebesar Rp 20 miliar dari anggaran Setneg di 2021.
“Tentang TMII memang kita sudah dapat teguran terus menerus, tahun ke tahun, dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). TMII dikelola Yayasan Harapan Kita tapi tidak memberikan kontribusi ke negara, oleh karena itu kita ambil alih, karena memang aset tanah itu dan banyak bangunan di sana merupakan aset negara,” kata Pratikno dalam rapat bersama Menseskab, Kepala KSP, dan Kepala BPIP di Senayan, Senin (20/9).
Mensesneg Pratikno lantik 11 pejabat eselon 1 di Kementerian Sekretariat Negara Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
“Transisinya memang ada alokasi sedikit untuk penggajian. Tapi sekarang status pengelolaannya dikerjakan oleh BUMN khusus pariwisata,” imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Pratikno pun mengingatkan TMII belum lama diambil alih oleh negara, sehingga jumlah PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dari tempat wisata tersebut belum signifikan. Tetapi dia yakin di bawah pengelolaan baru, baik operasional maupun kontribusi kepada pendapatan negara akan lebih optimal.
Di sisi lain, Pratikno berharap TMII tak hanya dinilai sebagai sumber pendapatan negara. Dia ingin TMII juga mendapat apresiasi lebih tinggi sebagai ikon nasional di bawah pengelola baru.
“Dikelola oleh Yayasan Harapan Kita, dan selama puluhan tahun enggak pernah berikan kontribusi apapun kepada negara dalam pembukuan mereka malah minus. Jadi kami putuskan ambil alih. Pengambilalihannya belum lama, jadi memang belum memberikan kontribusi ke negara,” ujarnya.
“Tapi kita harapkan bukan hanya penerimaan negara, TMII juga jadi showcase nasional untuk budaya bangsa. Jadi penting untuk turisme Indonesia. Kami kawal terus,” tambah dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Jokowi meneken Perpres Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengelolaan TMII. Dalam perpres ini, pengelolaan TMII diambil alih oleh Setneg.
Setneg kemudian membentuk tim transisi untuk menentukan langkah pengelolaan TMII ke depan. Setelah Perpres berakhir pada Juni, Kemensetneg bersama PT Taman Wisata Candi (PT TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko menandatangani Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) sekaligus secara resmi menandai pengelolaan TMII ke depan oleh PT TWC, Kamis (1/7).