Mensos Cicipi Sirup Kalamansi Racikan Difabel di Bengkulu

3 Maret 2020 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial, Juliari P Batubara di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) "Dharma Guna" Bengkulu. Foto: Dok. Kementerian Sosial
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial, Juliari P Batubara di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) "Dharma Guna" Bengkulu. Foto: Dok. Kementerian Sosial
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Juliari Batubara mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) "Dharma Guna," Bengkulu. Dalam kunjungan tersebut Juliari mendapat jamuan istimewa. Bukan teh atau kopi, namun Juliari mendapat kehormatan mencicipi sirup kalamansi.
ADVERTISEMENT
Sirup dari ekstrak jeruk kalamansi ini, merupakan hasil racikan para penyandang disabilitas mental yang menjadi penerima manfaat (PM) di BRSPDM Dharma Guna.
“Rasanya enak menyegarkan,” kata Mensos Juliari Kota Bengkulu, Selasa (3/3). 
Dari segelas sirup kalamansi karya PM BRSPDM Dharma Guna, Mensos Juliari dapat menyimpulkan bahwa kedisabilitasan tidak akan mencegah dan menghambat seseorang untuk bisa berkarya dan berprestasi. 
“Nyatanya, penyandang disabilitas mental di sini mampu memproduksi sirup kalamansi,” kata Juliari.
Dengan demikian, lanjut dia, stigma negatif terhadap penyandang disabilitas mental telah dipatahkan oleh Kemensos melalui layanan rehabilitasi sosial. 
Penerima pelayanan bisa pulih, dengan berbagai macam pendekatan humanis dan terapi penghidupan.
“Tahun ini saya mengalokasikan peningkatan anggaran untuk optimalisasi program rehabilitasi sosial karena sifatnya jangka panjang. Saya melihat bahwa balai rehsos harus jadi etalase dari kemensos yang dilihat langsung masyarakat,” kata dia. 
ADVERTISEMENT
BRSPDM "Dharma Guna" di Bengkulu memberikan layanan rehabilitasi sosial berdasarkan arah baru kebijakan Program Rehabilitasi Sosial 5 klaster New Platform (PROGRES 5.0 NP). Salah satunya adalah terapi penghidupan (livelihood therapy). 
Menteri Sosial, Juliari P Batubara (ketiga kiri) di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) "Dharma Guna" Bengkulu. Foto: Dok. Kementerian Sosial
Tujuan dari terapi penghidupan di balai ini agar penerima pelayanan dapat kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan yang telah dimiliki, terdiri dari pembuatan sirup kalamansi, keterampilan membuat batu bata, keterampilan perikanan, keterampilan membatik dan keterampilan pertanian. Terapi penghidupan yang kini menjadi primadona para penerima pelayanan khususnya wanita adalah pembuatan sirup kalamansi
Dari lahan seluas kurang lebih 2.500 m2 milik balai, jeruk kalamansi sebagai bahan baku utama sirup dipanen secara periodik. Semenjak tahun 2015, sirup kalamansi diproduksi secara massal dan saat ini dalam satu hari bisa memproduksi kurang lebih 50 kg jeruk yang menghasilkan 60 botol ukuran 250 ml. 
Menteri Sosial Juliari Batubara dalam acara peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2019 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (19/12). Foto: Dok. Kemensos
Pada kunjungannya, Mensos pun berkesempatan melihat proses pembuatan jeruk kalamansi dan mencicipinya. Di akhir kunjungan, Mensos menyampaikan apresiasi dan motivasi kepada seluruh pegawai.
ADVERTISEMENT
“Bekerjalah dengan ikhlas, penuh kasih sayang dan bekerjalah dengan hati yang gembira, melayani sesama,” ujar Juliari.