Mensos Pulang Kampung ke Simalungun, Salurkan Bansos Rp 1,3 M ke Pesantren - LKS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Juliari menyerahkan bansos kepada belasan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang menaungi aktivitas sosial, keagamaan, dan pendidikan, termasuk pesantren.
Selain itu, Juliari juga menyalurkan bantuan untuk Perkumpulan Majelis Taklim Indonesia Sumatera Utara di Medan senilai Rp 300 juta, sementara sisanya masing-masing Rp 50 juta. Sehingga total bantuan yang disalurkan senilai Rp 1,3 miliar.
Di hadapan para ulama dan pemuka agama, Juliari berharap mereka berperan sebagai perekat dan pengayom masyarakat.
"Para ulama dan tokoh agama berperan penting menjaga umat untuk tetap hidup saling menghormati dan hidup rukun. Agama manapun mengajarkan kedamaian dan persaudaraan," kata Juliari dalam sambutannya di kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bandar Jaya, Simalungun , Kamis (12/11).
ADVERTISEMENT
Juliari menambahkan, kerukunan umat beragama tidak bisa hanya berharap pada pimpinan formal seperti bupati, wali kota, camat, kapolres, komandan kodim. Namun harus tumbuh dengan prakarsa dari masyarakat.
"Masyarakat melalui para ulama dan pemuka agama perlu terus memupuk persaudaraan di antara umat beragama. Karena kita sejatinya memang saudara. Kita lahir, tumbuh dan meninggal di Indonesia. Mau di mana lagi?" katanya.
Juliari juga mengungkapkan rasa gembira atas cerita Tuan Guru Dr. H. Ahmad Sakban Rajaguguk, salah satu ulama yang hadir dalam kesempatan ini.
Ahmad Sakban bercerita ke Juliari soal Pondok Pesantren Persulukan Serambi Babusalam yang diasuhnya hidup berdampingan dan rukun dengan masyarakat agama lain. Pasalnya pondok pesantren ini diapit dua gereja.
ADVERTISEMENT
"Ini tentu sangat menggembirakan. Saling menghormati tentu saja. Tapi untuk bisa hidup rukun. Ini perlu diperkuat oleh masyarakat, " jelas Juliari merespons cerita Ahmad Sakban.
Menurut Juliari jika antarumat beragama sudah terjalin kerukunan, maka menjadi pondasi bagi kehidupan masyarakat lebih luas. "Jadi saya titip kepada para ulama, pemuka agama dan tokoh masyarakat untuk menjaga kerukunan," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Juliari menyerahkan bantuan secara simbolik berupa sembako, peralatan pendukung kegiatan belajar, dan alat perlengkapan kesehatan.
Di Kota Medan, Juliari dan rombongan melanjutkan kunjungan ke Balai Rehabilitasi Sosial ODH Medan (BRSODH) "Bahagia". Juliari berkeliling meninjau berbagai fasilitas yang dimiliki balai ini didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat.
Kondisi beberapa bagian dari balai tampak memprihatinkan dan memerlukan perbaikan. Harry Hikmat menyatakan, Juliari mendukung penuh perbaikan sarana dan prasarana di Balai Bahagia.
ADVERTISEMENT
"Bapak Mensos berkomitmen kuat sebagai buktinya beliau sudah menganggarkan Rp 6,4 miliar pada tahun 2021 untuk meningkatkan pelayanan di balai," kata Harry Hikmat.
Harry Hikmat memastikan anggaran tersebut rencananya digunakan untuk sejumlah kebutuhan. Mulai dari pembangunan sarana pelatihan vokasional, pelatihan kewirausahaan, perbaikan asrama, dan sarana terapi, psikologi maupun terapi penghidupan.