Mentan Dorong Petani Baru dari Unsur FKPPI: Bertani Itu Keren

14 Juli 2021 20:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan pengawalan panen raya padi dan gerakan serap gabah petani di Provinsi Sumatera Selatan . Foto: Kementan RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan pengawalan panen raya padi dan gerakan serap gabah petani di Provinsi Sumatera Selatan . Foto: Kementan RI
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) berencana menggelar berbagai pelatihan pertanian sebagai salah satu upaya pemerintah dalam melahirkan petani baru.
ADVERTISEMENT
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam kesempatan ini, menyampaikan pertanian adalah sektor penting, terutama dalam meningkatkan ekonomi nasional. Di sisi lain, kata dia, FKPPI adalah organisasi para pejuang yang memiliki idealisme terhadap kemajuan bangsa dengan nilai-nilai nasionalisme tinggi.
"Pertanian itu hebat, pertanian itu keren. Karena itu, Kementan terbuka bagi pihak mana saja termasuk FKPPI. Kementan siap untuk melatih anggota FKPPI bertani. Tentu pelatihan ini bisa dilakukan jika ada kemampuan disertai motivasi dan spirit berjuang," ujar SYL ketika menyapa pengurus FKPPI se-Indonesia secara daring, Selasa (13/7).
Setelah mengikuti pelatihan, menurut SYL, para petani baru ini akan diarahkan untuk melakukan cara-cara bertani yang modern, membuat inovasi sebagai upaya bersama pemerintah dalam meningkatkan produksi dan membuka lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Setelah latihan tentu ada program. Jadi tidak hanya berlatih tapi juga harus ada implementasi. Kemudian, bagi yang bertani harus memenuhi prosedur-prosedur yang ada. Misalnya punya lahan dengan status yang jelas terkonsolidasi dalam kelompok sehingga bisa menjadi CPCL (calon penerima calon lokasi) program," ujarnya.
Petani memanen bibit tembakau di Desa Penagguan, Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (23/5/2021). Foto: Saiful Bahri/ANTARA FOTO
Ia mengatakan, saat ini Kementan memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sebesar kurang lebih 50 triliun. Anggaran sebesar itu bisa digunakan siapa saja yang memiliki kemauan dan semangat tinggi terhadap dunia usaha tani.
"Kita tidak lagi menggunakan pendekatan bantuan-bantuan. Tapi kita mau melatih petani yang berpikir, menggunakan intelektualnya. Kerja dan berpikir keras untuk kemajuan pertanian Indonesia seperti pemanfaatan skema program KUR," ungkapnya.
com-Ilustrasi petani. Foto: Shutterstock
Menurut SYL, saat ini Indonesia sedang dalam kondisi tidak baik karena pandemi panjang yang tak kunjung berkesudahan, angka penularan COVID-19 semakin ganas dan memprihatinkan.
ADVERTISEMENT
"Tapi dengan kondisi itu apakah kita harus masuk ke dalam bunker untuk tidak keluar?. Lalu, sampai kapan kita di bunker. Kan, kalau lapar kita pasti harus keluar. Karena itu pilihannya adalah pertanian. Karena itu FKPPI harus membantu rakyat, bangsa dan negara," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum FKPPI, Pontjo Sutowo, mengapresiasi kinerja sektor pertanian di masa pandemi di bawah komando SYL. Menurutnya, sektor pertanian bukan hanya menjadi andalan negara tapi juga menjadi harapan pemulihan ekonomi nasional.
"Harus diakui, sektor pertanian tumbuh terus. Dan bagi FKPPI, pertanian bisa menjadi ujung tombak," pungkasnya.