Mentan Resmikan Kampus PEPI: Tumbuhkan Minat Anak Muda, Pertanian Sektor Menarik

21 Oktober 2021 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat meresmikan Gedung Kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia atau PEPI yang berlokasi di Tangerang, Banten (21/10). Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat meresmikan Gedung Kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia atau PEPI yang berlokasi di Tangerang, Banten (21/10). Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Mentan Syahrul Yasin Limpo menegaskan sektor pertanian yang berdaya saing membutuhkan pembangunan SDM yang berbasis teknologi dan science. Mengingat, pertanian menjadi salah satu sektor yang dapat memperkuat ekonomi nasional, khususnya di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara mewujudkan sektor pertanian dengan SDM yang unggul adalah melalui pendirian kampus Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI).
Syahrul mengatakan, pendirian Kampus PEPI merupakan komitmen Kementan dalam mempercepat pembangunan SDM pertanian serta meningkatkan kualitas tenaga yang terlatih, terampil, sehingga dapat terserap ke berbagai industri.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk menghubungkan Pendidikan Vokasi dengan industri-industri agar lulusannya sesuai kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru.
“Dalam upaya menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian, kita harus dapat mengubah paradigma mereka, bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh, menanamkan kesadaran akan kebutuhan pangan nasional," ungkap Syahrul saat meresmikan Gedung Kampus PEPI di Tangerang, Banten, Kamis (21/10).
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri pelatihan kewirausahaan untuk petani milenial di Kelurahan Klamalu Distrik Mariat Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin 4 Oktober 2021. Foto: Kementan
Ia mengungkapkan pihaknya mempersiapkan PEPI dengan baik agar mahasiswa memiliki kemampuan akademik dan keterampilan terapan yang baik, sehingga budidaya perilaku pertanian akan terbangun dalam kehidupan mereka.
ADVERTISEMENT
“Kita butuh 2,5 juta anak-anak milenial untuk menggerakkan pertanian. Sumber daya alam pertanian sudah tersedia banyak, untuk itu yang kita butuhkan sekarang adalah SDM yang lebih kuat dengan terapan science, riset dan teknologi agar lebih efektif dan berkualitas dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya.
Gerakan pembangunan SDM pertanian, menurutnya, difokuskan pada investasi mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Pendidikan Tinggi. Untuk itu, PEPI bersinergi dengan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian melalui penelitian, perekayasaan, dan pengembangan enjiniring pertanian.
“PEPI berkomitmen untuk menghasilkan lulusan sebagai tenaga teknisi yang terampil, berintegritas dan memiliki jiwa entrepreneur serta berwawasan industri 4.0," jelas Syahrul.
Petani milenial Indonesia. Foto: Kementan RI
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan PEPI mengelola 3 program studi yaitu Teknologi Mekanisasi Pertanian, Tata Air Pertanian, dan Teknologi Hasil Pertanian dengan menerapkan komposisi beban SKS mencakup 40 persen teori dan 60 persen praktik.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Dedi menuturkan tujuan pendirian PEPI adalah menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi, mengembangkan kelembagaan, dan program studi bidang enjiniring pertanian.
"Juga meningkatkan mutu dan kompetensi sumberdaya pendidikan sesuai perkembangan IPTEK di bidang enjiniring pertanian, menjalin kemitraan dan jejaring kerja sama pendidikan nasional dan internasional, mengoptimalkan sistem manajemen administrasi pendidikan," terangnya.
"Juga menyelenggarakan nilai kejuangan sehingga terbentuk sikap pembiasaan untuk beribadah, berakhlak mulia, berintegritas, belajar terus menerus, berkarya, bermanfaat, dan professional," ungkap Dedi