Menteri LHK Yakin Ada Solusi Permanen Karhutla: Belajar dari Pengalaman 2015

3 Juli 2020 0:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri LHK, Siti Nurbaya. Foto: KLHK
zoom-in-whitePerbesar
Menteri LHK, Siti Nurbaya. Foto: KLHK
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri LHK Siti Nurbaya yakin solusi permanen karhutla bisa dibuat berdasarkan pengalaman di tahun 2015 dan 2019. Namun, menurutnya, solusi tersebut tidak bisa dilakukan hanya dengan pengendalian operasional dan analisis iklim atau cuaca saja.
ADVERTISEMENT
"Itu satu rumpun penyelesaian dari pola pengendalian operasional. Unsur lainnya analisis iklim, cuaca dan modifikasi teknologi. Untuk analisis iklim dan pengendalian operasional. Alhamdulillah sudah mulai terlihat hasilnya," ucap Siti dalam Ratas Antisipasi Karhutla di Manggala Wanabhakti, Jakarta, Kamis (2/7).
"Hal yang sedang dan harus diselesaikan segera adalah pengelolaan landscape, untuk semakin memantapkan tata kelola gambut secara benar, termasuk pengerjaan land clearing menggunakan sistem pertanian tradisional dengan bentuk kearifan lokal yang masih perlu terus dieksplorasi," tambahnya.
Menteri LHK Siti Nurbaya (kanan) di Rapat Khusus Tingkat Menteri untuk Antisipasi Karhutla Periode Puncak Tahun 2020. Foto: Kementerian LHK
Siti mengaku sudah memiliki beberapa rencana penguatan pengetahuan teknis bagi aparat daerah, misalnya melalui e-learning dan modul analisis water-balance dan water holding capacity. Sehingga, periode kering dan periode basah bisa diperkirakan lebih dulu.
"Serta E-Learning dan modul analisis water balance gambut sehingga bisa diproyeksikan peluang budidaya gambut dan daya dukung, serta langkah pengelolaan dan keberhasilan rehabilitasi gambut," jelas Siti.
ADVERTISEMENT
Siti juga meminta seluruh Kepala Daerah untuk memperkuat tim di lapangan. Termasuk memantau kondisi curah hujan dan kemarau, kualitas udara, hingga neraca air.
"Keseimbangan air (gambut) di lapangan itu bisa dilihat dari kondisi neraca air, kita harus pantau. Itulah yang kemudian menuntun kita kepada langkah melakukan modifikasi cuaca karena gambutnya harus basah," imbuhnya.
Siti pun menekankan akan terus memantau pengelola lahan gambut oleh para pemegang konsesi lahan. Meski sudah banyak kontribusi dari para pemilik konsesi terhadap pencegahan karhutla, namun menurutnya, kontrol perlu terus dilakukan.
Rapat Khusus Tingkat Menteri untuk Antisipasi Karhutla Periode Puncak Tahun 2020, Kamis (2/7) di Manggala Wanabhakti, Jakarta. Foto: Kementerian LHK
Sementara itu, MenkoPolhukam Mahfud MD menegaskan perlu ada panduan bagi kementerian dan lembaga, serta Pemda agar aktif melakukan upaya penanggulangan karhutla. Ia juga menyebut, meski saat ini seluruh pihak masih fokus menghadapi pandemi COVID-19, namun masalah karhutla tidak boleh dilupakan.
ADVERTISEMENT
"Tidak boleh karena kita fokus pada COVID-19 kita melupakan penanggulangan karhutla, semua harus dihadapi bersama-sama," ujar Mahfud.