Menteri Muda Kesehatan Inggris Disorot Usai Ikut Sebar Hoaks Anti-Islam

15 Mei 2020 14:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries. Foto: Reuters TV/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries. Foto: Reuters TV/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Menteri Muda Kesehatan Inggris Nadine Dorries menjadi sorotan usai me-retweet akun anti-Islam melalui Twitter pribadinya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Al Jazeera, Jumat (15/5), Dorries yang menjabat Menteri Muda untuk Kesehatan Mental, Pencegahan Bunuh Diri dan Keamanan Pasien sejak 2019 itu me-retweet video dari akun @NJamesWorld guna menyerang pimpinan buruh Keir Starmer.
Dari video itu, menunjukkan seakan-akan Starmer menyalahkan para korban gangster karena mengkonsumsi alkohol berlebihan serta tak langsung melaporkan kekerasan yang dialaminya. Hal itu dituding menjadi alasan mengapa Stramer tak menuntut para gangster ketika menjadi jaksa dahulu.
Pernyataan Starmer tersebut seolah-olah mendukung apa yang dilakukan oleh para gangster di Inggris yang kerap melakukan kekerasan seksual. Para anggota gangster itu dilaporkan memeluk agama Islam.
Video itu ternyata sudah diedit sehingga ditandai sebagai berita bohong. Tak hanya Dorries, dua anggota parlemen lainnya yakni Maria Caulfield dan Lucy Allan juga ikut me-retweet penggalan video itu meski kini ketiganya telah menghapusnya. Ketiganya tak meminta maaf setelah itu.
ADVERTISEMENT
Kehadiran gangster yang anggotanya beragama Islam telah menjadi isu sensitif bagi kelompok sayap kanan Inggris. Mereka menilai gangster itu sebagai representasi umat Muslim di Inggris.
Dorries bukan kali ini saja ikut menyebarkan hoaks, terutama terkait dengan Islamofobia. Sebelumnya, dia juga pernah menge-tweet bahwa laki-laki Muslim bisa mengajukan dana kesejahteraan untuk dua istri atau lebih.
Dia juga menuding Gubernur London Sadiq Khan, yang beragama Islam, bertanggung jawab atas kekerasan seksual yang marak di utara Inggris.
Kecerobohan Dorries membuat posisinya sebagai Menteri Muda Kesehatan dinilai terancam. Akan tetapi, opini lain menyatakan kursinya akan tetap aman diduduki.
“Apa yang dilakukan Nadine Dorries mengindikasikan pemerintahan saat ini bukanlah yang terbaik. Dengan kejadian ini memperlihatkan bahwa pilihan Boris Johnson untuk membawa orang ke dalam pemerintahannya terbatas. Untuk saat ini, tempat Dorries mungkin akan aman,” ujar Kepala Jurusan Hubungan Internasional dari Universitas Reading, Mark Shanahan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Dorries juga bermanfaat bagi Johnson untuk mengalihkan perhatian akan kepemimpinannya dalam mengatasi pandemi virus corona yang banyak disorot.
Boris Johnson saat bertemu dengan Nadine Dorries pada 13 Juli 2019. Foto: Getty Images/Leon Neal
“Selama publik dan media menyoroti apa yang dilakukan Dorries, tekanan kepada sang Perdana Menteri berangsur berkurang,” kata Shanahan.
Menyikapi hal itu, pemerintah Inggris menyiratkan permasalahan telah selesai menyusul ketiga anggota parlemen itu telah menghapus cuitannya. Mereka juga mengaku telah mengingatkan para anggota parlemen untuk mengecek validasi dari berita sebelum mengunggahnya dalam media sosial.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.