Menteri PPPA Bintang Puspayoga Aktif di Beragam Organisasi Wanita
ADVERTISEMENT
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang juga istri dari mantan Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dari PDIP aktif dalam berbagai organisasi perempuan.
ADVERTISEMENT
Menteri kelahiran Bali 50 tahun ini aktif memimpin organisasi wanita Hindu Dharma, hingga perkumpulan ibu-ibu menteri Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK). Sedangkan di dunia birokrasi, Bintang pernah menjabat Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Denpasar.
“Bu Bintang kalau di politik memang tidak begitu aktif, yang pertama beliau terlibat di organisasi kewanitaan, Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Bali dan di pusat menjadi ketua perkumpulan ibu-ibu menteri, istri-istri menteri di Nusantara tapi tidak di politik,” kata Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Ngurah Jayanegara saat dihubungi di Denpasar, Rabu (23/10).
Jayanegara mengatakan, Bintang telah memimpin WHDI sekitar 10 tahun. Sedangkan di OASE KK dia menjabat sebagai Ketua Bidang Peningkatan Kualitas Keluarga Besar OASE KK selama 5 tahun. Bintang juga pernah menjabat Ketua Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Bali tahun 2010-2014.
ADVERTISEMENT
“Kalau dari WHDI sudah 10 tahun. Sejak Bapak Puspayoga jadi menteri dia pimpin organisasi ibu-ibu menteri untuk se- Indonesia,” ujar Jayanegara.
Jayanegara yakin Presiden Jokowi memiliki pertimbangan sendiri untuk memutuskan Bintang menduduki posisi menteri. Dia berharap Bintang bekerja dengan baik dan membanggakan Bali.
“Mohon dukungan dan doa masyarakat Bali agar Ibu Bintang bisa melaksanakan tugas dengan baik dan tidak mengecewakan masyarakat Bali dan bisa memberikan kontribusi terhadap komitmen Bapak Jokowi untuk Indonesia maju, “ kata Jayanegara.
Dia berharap, di tangan Bintang, perlindungan terhadap perempuan di Indonesia lebih diprioritaskan. Selain itu kesehatan bayi juga diharapkan lebih meningkat.
“Sekarang ini tidak visi menteri lagi, tapi visi presiden. Apa yang menjadi skala presiden kan itu yang harus dikerjakan,” sambung Jayanegara.
ADVERTISEMENT