Menteri PPPA Nilai Kemandirian Ekonomi Perempuan Bisa Cegah Kekerasan

5 Desember 2019 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Amel Convention Hall, Banda Aceh, Kamis (5/12). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Amel Convention Hall, Banda Aceh, Kamis (5/12). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus kekerasan terhadap perempuan masih sering terdengar. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau Bintang Puspayoga, mengungkapkan kekerasan tersebut banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dia mengajak perempuan dapat mandiri secara ekonomi. Hal itu disampaikan Bintang Puspayoga saat bertemu ibu-ibu pelaku usaha di Amel Convention Hall, Banda Aceh.
“Makanya ketika sudah ada upaya membantu menopang ekonomi pasti itu (kekerasan) tidak terjadi lagi,” kata Bintang Puspayoga di lokasi, Kamis (5/12).
Dia mengajak perempuan Aceh tak hanya menjadi pendamping suami, namun juga sebagai penopang ekonomi keluarga.
“Perempuan tidak hanya jadi ibu rumah tangga, tinggal di rumah, tapi juga diberikan kesempatan untuk menjadi penopang ekonomi keluarga,” ujarnya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati (tengah) di Amel Convention Hall, Banda Aceh, Kamis (5/12). Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Kunjungan Bintang Puspayoga di Aceh ini dalam rangka Peringatan Hari Ibu tahun 2019 yang puncaknya diselenggarakan 22 Desember.
Kementerian PPPA ke depan terus akan mendorong pemberdayaan perempuan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, perempuan atau seorang ibu yang mandiri bukan berarti dapat melakukan segala hal tanpa mempedulikan pendapat suami. Bintang Puspayoga mengatakan partisipasi suami dalam urusan pengelolaan rumah tangga juga sangat penting.
“Itu yang kita harapkan, saya yakin apa yang kita harapkan ke depan tidak hanya memberdayakan perempuan tetapi bagaimana menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, selain sosialisasi yang kita lakukan untuk menekan angka kasus ini,” pungkasnya.