Menteri Suharso Ungkap Peran Media dalam Pembangunan Indonesia

23 Desember 2019 11:22 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Malam Apresiasi Media 2019. Foto: Dok. Bappenas
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Malam Apresiasi Media 2019. Foto: Dok. Bappenas
ADVERTISEMENT
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan penghargaan kepada wartawan dari berbagai media dalam acara Malam Apresiasi Media 2019 di Hotel Fairmont, Jumat (20/12).
ADVERTISEMENT
Penghargaan diberikan sebagai apresiasi Bappenas atas peran media yang mempublikasikan program-program Bappenas.
“Kita ingin memberikan apresiasi kepada rekan-rekan media yang telah membantu menginformasikan kepada publik tentang program-program Bappenas, apa yang sedang kita lakukan, serta hasil-hasilnya. Secara khusus, kita juga memberikan penghargaan kepada teman-teman media yang telah menghasilkan karya-karya jurnalistik terbaik tentang perencanaan pembangunan di Indonesia,” jelas Sekretaris Kementerian PPN/Bappenas Himawan Hariyoga dalam keterangannya, Senin (23/12).
Dalam kesempatan itu, Suharso Monoarfa mengungkapkan pentingnya peran media dalam mendukung pembangunan Indonesia. Suharso, yang pernah bergelut di bidang media, juga memberikan beberapa hal yang perlu diperhatikan wartawan.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Malam Apresiasi Media 2019. Foto: Dok. Bappenas
Menurutnya, wartawan harus memiliki pengetahuan untuk bisa menggali pertanyaan kepada publik agar tidak menimbulkan pernyataan yang menyesatkan. Selain itu, penting juga diperhatikan pilihan kata atau diksi yang tepat.
ADVERTISEMENT
“Diksi-diksi itu juga menjadi bagian penting bagi media. Contohnya film Dilan yang penuh dengan diksi, seperti kata-kata 'biar aku saja, karena rindu itu berat' sehingga membuat terkenal dan mudah diingat,” ungkap Suharso.
Kementerian PPN/Bappenas juga memberikan Media Award 2019 yang mengusung tema besar “Peran Media dalam Mendukung Pembangunan Inovatif, Inklusif, dan Berkelanjutan” yang dibagi dalam empat sub tema.
Pertama, inovasi skema pembiayaan alternatif untuk pembangunan Indonesia. Kedua, dampak positif pendekatan tematik, holistik, integratif dan spesial bagi pembangunan Indonesia. Ketiga, upaya pembangunan untuk mencapai target dan indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Keempat, fokus pembangunan sdm dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024.
Malam Apresiasi Media 2019. Foto: Dok. Bapennas
Untuk kategori koran, Juara I Media Award 2019 adalah Gloria F. K. Lawi dari Bisnis Indonesia, Juara II Dedy Darmawan dari Republika, dan Juara III Maria P. Judith Justari dari Kompas.
ADVERTISEMENT
Sedangkan kategori media daring ada Agus Triyono dari CNN Indonesia sebagai Juara I, Yuli Yanna Fauzie dari CNN Indonesia sebagai Juara II, dan Achmad Dwi dari detik.com.
Untuk kategori majalah, pemenangnya adalah Hendry Roris dari Gatra sebagai Juara I, dan Sandika Prihatnala dari Gatra sebagai Juara II.
Perkembangan Desain Ibu Kota Negara
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Suharso Monoarfa juga memberikan informasi terbaru terkait sayembara desain ibu kota baru di Kalimantan. Ia menyebutkan sayembara diikuti oleh 755 peserta, dan 257 peserta telah lolos administrasi.
Dari 257 peserta, telah diseleksi menjadi 30 orang. Dan pada penilaian akhir dipilih lima finalis untuk mempresentasikan desainnya.
“Dari lima desain itu, hanya ada dua yang kuat dalam arti konsep, seperti tidak menghilangkan Kalimantannya, kehutanan, dan karakteristik daerah, dan bagaimana memulai pembangunannya,” ungkap Suharso.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ia melihat ada satu desain yang sangat futuristik dengan bangunan ornamental. Namun, sayangnya, desain tersebut masih belum sesuai yang diharapkan.
“Saya membayangkan sebagian perbukitan itu menjadi cluster hill. Di situ ada museum, tempat anak-anak bermain sains dan teknologi, lalu ada gedung pertunjukan,” tuturnya.
Desain Nagara Rimba Nusa yang memenangkan Sayembara Desain Ibu Kota Baru. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Tak hanya itu, dalam desain itu juga posisi antarbangunan dapat dijangkau dengan kereta otonom maupun berjalan kaki. Sedangkan, energi listriknya menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu.
“Saya mengatakan kepada Bapak Presiden Jokowi bahwa desain ini menantang dan menggairahkan. Tapi kalau hanya memperoleh data sekunder, sayang sekali, saya mengusulkan ada second opinion,” ujar dia.
Maka dari itu, pemerintah memerlukan pendapat pihak lain karena belum pernah berpengalaman memindahkan ibu kota negara.
ADVERTISEMENT
Ia juga berharap pemindahan ibu kota negara juga turut memperhatikan sektor-sektor yang menjadi penggerak perekonomian di Kalimantan. Sebab, Suharso menyampaikan pesan Presiden Jokowi, yang meminta pemindahan ibu kota juga diikuti dengan adanya kebiasaan baru dan cara berpikir yang lebih baik.