Menteri yang Dinilai Layak Dipertahankan Jokowi: Sri Mulyani hingga Prabowo

15 April 2021 17:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo dan Sri Mulyani saat hadir dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Sri Mulyani saat hadir dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Isu reshuffle kabinet semakin ramai diperbincangkan. Presiden Jokowi disebut bakal mengumumkan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Sebagai Presiden, Jokowi memiliki hak prerogatif untuk memutuskan siapa menteri yang layak dipertahankan dan diganti. Lalu, siapa menteri yang layak dipertahankan?
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memberikan catatannya. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, ada beberapa kementerian yang mendapatkan kepuasan tertinggi dari publik. Sehingga, menterinya layak untuk dipertahankan.
"Saya kira ada dua perspektif. Menteri dengan kinerja yang baik perspektif kuantitatif artinya direspons oleh orang orang yang paham termasuk oleh Presiden," kata Dedi, Kamis (15/4).
Pertemuan Menlu Retno Marsudi dan Menlu Inggris Dominci Raab di Jakarta, Rabu (7/4). Foto: Kemenlu RI
"Atau menteri yang memuaskan dari perspektif publik dan itu hanya diketahui berdasarkan popularitas," tambahnya.
Jika berdasarkan penilaian publik, maka dia menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Mendagri Tito Karnavian, Mensos Tri Rismaharini hingga Menhan Prabowo Subianto layak untuk dipertahankan.
ADVERTISEMENT
"Kalau dinilai publik yang memuaskan paling sering Kemenkeu, Bu Srimul, Kemendagri Pak Tito dan kemudian juga Ibu Retno dan Ibu Risma dan satu lagi Kemenhan Pak Prabowo. Itu termasuk yang dianggap cukup memuaskan," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahwa penilaian itu berdasarkan publikasi program-program kerja yang sudah dijalankan selama ini.
"Tetapi itu perspektif publik ya. Artinya publik menilai berdasarkan apa yang mereka ketahui, berdasarkan publikasi-publikasi dari kementerian," ujarnya.
Namun, Dedi menilai akhirnya Jokowilah yang memutuskan siapa menteri yang bakal dipertahankan.
"Kalau berdasarkan kualitatif saya kira Presiden harusnya lebih tahu," pungkasnya.