news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Merdeka Ekspor Jadi Pendorong Meningkatnya Ekspor Pertanian Agustus 2021

15 September 2021 15:12 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di acara Merdeka Ekspor 2021, Sabtu (14/8).  Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di acara Merdeka Ekspor 2021, Sabtu (14/8). Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor pertanian Indonesia pada Agustus 2021 secara month to month (mtm) mengalami pertumbuhan positif, yakni 17,89 persen atau tercatat mencapai USD 0,34 miliar jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Apabila ditelisik lebih jauh, kenaikan ini sejalan dengan aktivitas ekspor produk pertanian yang dikemas dalam konsolidasi Merdeka Ekspor 2021.
Diketahui kegiatan tersebut digelar pada 14 Agustus lalu di 17 pintu bandara dan pelabuhan Indonesia dan menghasilkan devisa negara kurang lebih sebesar Rp 7,2 triliun.
Presiden Joko Widodo dalam acara Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian secara virtual, Sabtu (14/8/2021). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Kepala BPS, Margo Yuwono, menjelaskan kenaikan ekspor pertanian terjadi karena adanya kenaikan tinggi ekspor komoditas kopi sebesar 30,55 persen, kemudian buah-buahan tahunan tumbuh 70,03 persen, dan hasil hutan bukan kayu lainnya tumbuh sebesar 33,76 persen.
"Artinya, kopi, buah-buahan dan tanaman hasil hutan bukan kayu secara MtoM tumbuhnya cukup menjanjikan," ujar Margo dalam rilis resmi BPS yang disiarkan melalui streaming, Rabu (15/9).
Margo menjelaskan, ekspor pertanian yang dihitung secara kumulatif juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, ekspor selama Januari-Agustus 2021 mencapai 2,58 miliar dolar atau meningkat tajam sebesar 7,52 persen jika dibandingkan periode yang sama di 2020.
ADVERTISEMENT
"Kalau dilihat secara kumulatif ekspor kita naiknya cukup siginifikan. Di sisi lain komoditas kelapa sawit yang tergabung dalam industri pengolahan tumbuh positif, yakni sebesar 68,98 persen baik itu secara MtoM maupun YonY," jelasnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di acara Merdeka Ekspor 2021, Sabtu (14/8). Foto: Dok. Kementan
Secara keseluruhan, kata Margo, sumbangan ekspor nonmigas Indonesia pada Januari-Agustus 2021 mencapai 94,45 persen, di mana sektor pertanian menyumbang 1,82 persen. "Selanjutnya ada Industri, tambang dan migas," terangnya..
Program Merdeka Ekspor yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) dibuka langsung Presiden RI Jokowi pada 17 pintu ekspor Indonesia pada 14 Agustus 2021. Dalam acara tersebut, Jokowi mengapresiasi upaya peningkatan ekspor produk pertanian yang mampu bertahan dari krisis pandemi berkepanjangan.
Selain itu, sektor pertanian juga memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan nasional berkat capaian ekspor yang terus meningkat.
Petani menunjukkan bawang merah hasil panennya di lahan demplot Warungasem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (21/5/2021) Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO
Terakhir, Margo menyampaikan adanya kenaikan upah buruh tani yang cukup siginifikan pada Agustus 2021. Secara nominal, kata Margo, kenaikan buruh tani mencapai Rp 56.902 atau naik 0,13 persen. Sedangkan secara riil mengalami kenaikan sebesar Rp52.750 atau naik 0,18 persen.
ADVERTISEMENT
"Kenaikan juga terjadi pada upah buruh bangunan, di mana upah nominalnya mencapai 0,05 persen dan upah riil mencapai 0,02 persen," urainya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan, pemerintah terus menguatkan komitmennya dalam menjaga kenaikan ekspor melalui program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) atau pun dalam bentuk konsolidasi Merdeka Ekspor.
"Karena itu kami jaga terus peningkatan produksi nasional, baik itu komoditas pangan, peternakan, hortikultura maupun perkebunan untuk mengamankan kebutuhan dalam negeri dan yang memiliki potensi ekspor. Penting bagi pemerintah mengutamakan ketersediaan 11 kebutuhan pokok untuk dalam negeri dan mendorong peningkatan kesejahteraan petani, melalui peluang pasar baru (ekspor)," tutupnya.