Mesin TCM Periksa Spesimen Corona dalam 45 Menit, Target 6 Ribuan Per Hari

3 Mei 2020 14:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim TCM Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung. Foto: Dok. Yankes.kemkes.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Tim TCM Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung. Foto: Dok. Yankes.kemkes.go.id
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan mulai mengintensifkan penggunaan mesin Tes Cepat (Molekuler) untuk pemeriksaan spesimen pasien COVID-19. Mesin TCM sebelumnya digunakan untuk menguji kuman dalam dahak penderita TB (Tuberkulosis).
ADVERTISEMENT
Persoalan cartridge perlahan menemui titik terang. 1.500 cartridge dari total 174.000 yang dipesan dari Amerika Serikat sudah datang.
"Akan datang secara bertahap. Minimal 6.000 cartridge dalam sepekan," kata anggota Komisi Ahli TB Nasional Pandu Riono kepada kumparan, Minggu (3/5).
Pandu menjelaskan, akurasi mesin TCM sama dengan metode PCR yang saat ini digunakan pemerintah. Waktu pemeriksaannya pun sangat cepat.
"Hasil spesimen melalui pemeriksaan mesin TCM bisa keluar 45-60 menit," ungkap dia.
Saat ini, kata Pandu, Indonesia memiliki hampir 1.000 mesin TCM. Semuanya tersebar di sekitar 305 rumah sakit.
"Biasanya satu mesin itu ada 4 modul, bisa sekaligus periksa 4 spesimen," ungkap dia.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Beberapa pekan lalu, pihaknya juga sudah menghitung kemampuan mesin TCM untuk pemeriksaan spesimen corona.
ADVERTISEMENT
Berikut skenario penghitungannya:
- Lama pemeriksaan 45 sampai 60 menit/ tes --> kita ambil sehari bisa 20 test / modul (dengan hitungan 4 jam istirahat )
- kemampuan alat: 10 tes / modul/ hari (karena berbagi dengan pemeriksaan TB)
- RS Rujukan COVID-19 yang ada alat TCM: 305 RS dengan kekuatan total ada 1.251 modul
- Asumsi RS yang memiliki laboratorium kemampuan BSL (Bio Security Level) 2 (30%) : 1.251 x 10 x 30% = 3.753 tes / hari
- Asumsi RS yang memiliki laboratorium kemampuan BSL 2 (50 %) : 1.251 x 10 x 50 % = 6.255 tes / hari
"Potensinya besar, karena jumlah kasus TB di Indonesia itu nomor tiga di dunia. Indonesia berniat mengakhiri masalah TB di tahun 2030. Jadi blessing, kalau kita bisa memanfaatkan untuk perkuat layanan tes COVID-19," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Tentu ini menjadi angin segar untuk upaya penanganan corona di Indonesia. Sebab, saat ini Indonesia paling banyak 7.400an spesimen per hari melalui metode PCR.
Yang menjadi catatan adalah, pemerintah harus mendorong terus agar cartridge yang sudah dipesan datang tepat waktu atau bahkan lebih cepat.
-------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.