Mesir Ungkap Proposal Rahasia Israel Usir Warga Gaza ke Semenanjung Sinai

Warga Palestina menyelamatkan seorang wanita di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Kamis (26/10/2023). Foto: Fadi Shana/REUTERS

Perdana Menteri Mesir mengungkap laporan rancangan proposal masa perang Kementerian Intelijen Israel untuk memindahkan 2,3 juta penduduk Jalur Gaza ke Semenanjung Sinai.

Dilansir Al arabiya News, pernyataan PM Mesir ini disampaikan saat mengunjungi Semenanjung Sinai pada Selasa (31/10) lalu. Mereka dengan keras menolak rencana tersebut dan siap “mengorbankan jutaan nyawa”.

“Mesir tidak akan pernah membiarkan apa pun dipaksakan,” kata Mostafa Madbouly, seraya menambahkan bahwa masalah-masalah regional tidak akan diselesaikan dengan “mengorbankan” negara.

Komentar Madbouly muncul dalam pidatonya saat kunjungannya ke al-Arish di Sinai Utara. Ia didampingi ratusan pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat.

Laporan mengenai usulan Israel telah menuai kecaman dari Palestina dan memperburuk ketegangan dengan Kairo.

Namun, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meremehkan laporan tersebut dan hanya menganggapnya sebagai sebuah hipotesis.

Laporan tersebut memperkuat ketakutan Mesir yang sudah lama curiga Israel ingin menjadikan Gaza sebagai masalah Mesir, dan menghidupkan kembali kenangan rakyat Palestina akan trauma terbesar mereka – yaitu pengusiran ratusan ribu orang yang melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah mereka selama pertempuran di sekitar wilayah Israel pada tahun 1948.

Ini pertama kali diterbitkan oleh Sicha Mekomit, sebuah situs berita lokal.