Meski Belum Akui Kalah pada Pilpres Brasil, Bolsonaro Pastikan Taat Konstitusi

2 November 2022 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Brasil Jair Bolsonaro memberikan keterangan pers saat meninggalkan Rumah Sakit Vila Nova Star, di Sao Paulo, Brasil. Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Brasil Jair Bolsonaro memberikan keterangan pers saat meninggalkan Rumah Sakit Vila Nova Star, di Sao Paulo, Brasil. Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
ADVERTISEMENT
Eks Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan akan tetap menghormati konstitusi negaranya, usai mengalami kekalahan dalam pilpres melawan sang oposisi, Luiz Inácio Lula da Silva.
ADVERTISEMENT
Bolsonaro untuk pertama kalinya buka suara usai dua hari bungkam — sejak hasil akhir perolehan suara di putaran kedua itu diumumkan pada Minggu (30/10) akhir pekan lalu.
Dalam sebuah pernyataan singkat, kepada wartawan Bolsonaro tidak secara langsung mengakui kekalahannya dari Lula.
Tetapi, pemimpin sayap kanan itu berterima kasih kepada para suporternya atas dukungan mereka dan menegaskan akan selalu menghormati konstitusi.
“Saya selalu dicap tidak demokratis, dan tidak seperti para penuduh saya, saya selalu menghormati kerangka konstitusi,” kata Bolsonaro di Istana Kepresidenan di ibu kota Brasilia, pada Selasa (1/11), seperti dikutip dari Al Jazeera.
Presiden Brasil dan calon presiden Jair Bolsonaro berbicara setelah hasil putaran pertama pemilihan presiden Brasil, di Istana Alvorada di Brasilia, Brasil, Minggu (2/10/2022). Foto: Ueslei Marcelino/REUTERS
“Sebagai Presiden Republik dan sebagai warga negara, saya akan terus menghormati semua perintah konstitusi kita,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kepala staf pemerintahan Bolsonaro, Ciro Nogueira, mengatakan presiden telah secara resmi mengesahkan proses transisi jabatan presiden kepada Lula.
Bolsonaro hanya kalah tipis pada hasil akhir pemungutan suara terakhir. Ia mengumpulkan 49,1 persen suara, sementara Lula unggul dengan 50,9 persen.
Pria berusia 67 tahun itu adalah presiden pertama yang kalah dalam upaya pemilu ulang di era pasca-kediktatoran Brasil – menjadi salah satu bentuk bahwa demokrasi sudah menghampiri pemerintahan negara ini.
Sejumlah petugas mengecek mesin pemungutan suara elektronik di Brasilia, Brasil pada Rabu (21/9/2022). Foto: Adriano Machado/Reuters
Selama berbulan-bulan, Bolsonaro yang tanpa menyertakan bukti telah berulang kali mengkritik sistem pemungutan suara elektronik di negara itu, mengatakan bahwa sistem tersebut rentan terhadap penipuan dan modifikasi.
Namun, klaim Bolsonaro ditepis oleh para ahli peradilan. Di sisi lain, Bolsonaro menilai, pengadilan, media, dan lembaga lainnya ada yang berupaya untuk mempersulit dirinya agar kembali maju sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
Bungkamnya Bolsonaro atas kemenangan Lula dan kritik pedas yang ia sampaikan soal sistem pemungutan suara telah menimbulkan kekhawatiran, bahwa ada kemungkinan mantan perwira militer itu dapat menggugat hasil pilpres.
Banyak sekutu politik utama Bolsonaro telah secara terbuka mengakui kemenangan Lula. Beberapa, termasuk Nogueira, telah mulai menjalin kontak dengan kubu Lula untuk membahas transisi pemerintahan.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyapa pendukungnya saat kampanye di Campinas, negara bagian Sao Paulo, Brasil, Sabtu (24/9/2022). Foto: Suamy Beydoun/Reuters
Sementara yang lain, termasuk pembicara majelis rendah Kongres Nasional, secara terbuka mengatakan bahwa pemerintah Bolsonaro harus menghormati hasil pemilu. Mereka juga mendorong Bolsonaro untuk melakukan hal serupa.
Tetapi, hingga kini ia masih belum menjalin komunikasi dengan Lula dan bahkan di hari kemenangannya. Terkait hal ini, Lula pun mengkritik Bolsonaro karena tidak segera mengakui kekalahannya.
“Di tempat lain di dunia, presiden yang kalah akan menelepon saya untuk mengakui kekalahannya,” sindir Lula dalam pidato kemenangannya di Kota Sao Paulo.
ADVERTISEMENT