Meski Ditentang AS, Israel Tetap Akan Bangun Pemukiman Yahudi di Tepi Barat

28 Oktober 2021 11:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan pemukiman Israel Har Homa di Tepi Barat yang diduduki Israel. Foto: Ammar Awad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan pemukiman Israel Har Homa di Tepi Barat yang diduduki Israel. Foto: Ammar Awad/REUTERS
ADVERTISEMENT
Israel bersikeras membangun ribuan rumah warga Yahudi di Tepi Barat, Palestina. Rencana Israel mendapat kritik tajam dari sekutu dekatnya, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan pejabat pertahanan Israel pada tahap awal Israel akan membangun 1.344 rumah di Tepi Barat. Kini, Israel tengah menunggu persetujuan dari kantor penghubung di Palestina.
Setelah pembangunan 1.344 rumah rampung, Israel akan membangun 1.800 rumah lainnya. Total ada 3.000 lebih rumah warga Yahudi yang bakal didirikan di atas tanah pendudukan di Palestina.
Pemandangan pemukiman Israel Har Homa di Tepi Barat yang diduduki Israel. Foto: Ammar Awad/REUTERS
Keputusan pembangunan pemukiman baru sudah direstui Menhan Israel Benny Gantz. Dia tetap memberi lampu hijau meski AS menentang keras rencana tersebut.
"Pemerintahan saat ini mencoba menyeimbangkan relasi baik dengan pemerintahan Biden walau ada berbagai kendala politik," kata seorang pejabat Israel yang namanya dirahasiakan.
Pada Rabu (27/10/2021), Kemlu AS lagi-lagi menyatakan keberatan atas rencana Israel. Mereka menegaskan, perluasan pemukiman Yahudi tidak perlu dilakukan.
ADVERTISEMENT
Pemandangan pemukiman Israel Har Homa di Tepi Barat yang diduduki Israel. Foto: Ammar Awad/REUTERS
Sebelumnya, Menlu Antony Blinken sudah menghubungi Menhan Gantz terkait keberatan AS. Menurut laporan media Axios pembicaraan antara Blinken dan Gantz berlangsung menegangkan.
Pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat jadi salah satu penyebab pertikaian Israel-Palestina. Tepi Barat diakui milik Palestina, namun Israel melakukan pendudukan dalam beberapa dekade terakhir.
Terkait rencana pembangunan, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Bassam Al-Salhe menyindir pemerintahan baru Israel di bawah PM Naftali Bennett.
"Perilaku pemerintahan Israel di bawah Bennett tidak kalah ekstrem dari Netanyahu," tegas Al-Salhe.
*****
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT