Meski Dukung Pemerintahan Netanyahu, AS Tolak Rencana Pencaplokan Tepi Barat

5 Desember 2022 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Hotel Ritz Carlton Nusa Dua, Bali (9/7/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Hotel Ritz Carlton Nusa Dua, Bali (9/7/2022). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat memastikan akan menjalin kerja sama dengan pemerintahan baru Israel di bawah Benjamin Netanyahu. Meski demikian, AS menegaskan mendukung solusi dua negara, dan menolak rencana pencaplokan Tepi Barat.
ADVERTISEMENT
Solusi dua negara adalah opsi perdamaian konflik Israel-Palestina yaitu, mendirikan dua negara dengan Yerusalem menjadi ibu kota bersama.
Kepastian dukungan AS disampaikan Menlu Antony Blinken saat menghadiri acara yang digelar kelompok kiri Yahudi di Washington pada Minggu (4/12). Blinken menegaskan, solusi dua negara masih dipercaya jadi jalan keluar konflik Palestina-Israel yang pecah selama beberapa dekade.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Debbie Hill/Pool/REUTERS
"Kami harap Pemerintah Israel yang baru terus bekerja dengan kami untuk memajukan nilai-nilai bersama kami, seperti yang kami lakukan pada pemerintah sebelumnya," kata Blinken seperti dikutip dari Reuters.
Blinken lalu memastikan bantuan militer untuk Israel akan berlanjut. Tercatat AS telah memberikan bantuan lebih dari USD 3 miliar atau setara Rp 46 triliun dalam skema pendanaan militer asing bagi Israel.
ADVERTISEMENT
"Bantuan keamanan untuk Israel sangat lah keramat," kata Blinken.
Komentar Blinken mengenai Israel, diungkap setelah pekan lalu Netanyahu mencapai kesepakatan koalisi dengan partai sayap kanan Partai Zionisme Agama. Partai ini menolak solusi dua negara. Bahkan partai tersebut mendukung perluasan kedaulatan Israel di wilayah Tepi Barat milik Palestina.
Kesepakatan dengan Partai Zionisme Agama diprediksi akan membuat upaya mewujudkan solusi dua negara gagal. Apalagi, kabinet baru Israel di bawah Netanyahu diisi nama-nama kontroversial.
Salah satunya soal penunjukan Itamar Ben-Gvir sebagai Menteri Keamanan Israel. Ben-Gvir pernah dihukum karena tindakan rasisme terhadap orang Arab dan mendukung kelompok yang dianggap sebagai teroris oleh AS dan Israel.
Dari segala bentuk kontroversi pada pemerintahan baru Israel, Blinken menegaskan bahwa Presiden Joe Biden akan terus berkomitmen mewujudkan solusi dua negara serta mendukung hak Palestina.
ADVERTISEMENT
“Kami percaya warga Palestina dan Israel, seperti orang di mana pun, berhak atas hak yang sama dan kesempatan yang sama,” kata Blinken.
"Kami juga akan terus menentang secara tegas setiap tindakan yang merusak prospek solusi dua negara, termasuk langkah-langkah yang mengarah pada aneksasi Tepi Barat," tegas Blinken.
Penulis: Thalitha Yuristiana.