Meski Suara Turun, PAP Kembali Menangi Pemilu Singapura

11 Juli 2020 9:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melambai dari mobil ketika ia meninggalkan kantor Partai Aksi Rakyat di Singapura. Foto: EDGAR SU/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melambai dari mobil ketika ia meninggalkan kantor Partai Aksi Rakyat di Singapura. Foto: EDGAR SU/REUTERS
ADVERTISEMENT
Penguasa Singapura Partai Aksi Rakyat (PAP) memenangi pemilu yang digelar Jumat (11/7).
ADVERTISEMENT
Kemenangan tersebut membuat PAP memperpanjang sejarah tak terkalahkan dalam pemilu, sejak Singapura merdeka pada 1965. Dengan kemenangan tersebut Perdana Menteri petahana Lee Hsien Loong hampir dipastikan akan kembali memerintah Negeri Singa tersebut.
PAP merebut 83 dari 93 kursi di parlemen. Sedangkan oposisi utama, Partai Pekerja, berhasil merebut sisa 10 kursi.
People's Action Party Singapura. Foto: Getty Images
Pemilu Singapura mencatatkan berbagai catatan penting. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kelompok oposisi berhasil mendapat 10 kursi.
PAP juga mengalami penurunan suara signifikan. Pada 2015 mereka berhasil mendapat 70 persen dukungan, namun pada 2020 kemenangan PAP hanya berada di angka 61 persen.
Pendukung Partai Pekerja Singapura merayakan hasil pemilu di Singapura. Foto: EDGAR SU/REUTERS
PM Singapura yang juga pemimpin PAP Lee Hsien Loong mengatakan, penurunan suara adalah pelajaran penting bagi partai. Di masa mendatang, PAP siap mengubah strategi agar bisa kembali mendapat dukungan lebih besar.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah mendapat mandat yang jelas, tapi persentase suara kami tidak seperti yang saya harapkan," kata Lee Hsien Loong seperti dikutip dari Reuters.
"Hasil ini mencerminkan rasa sakit dan ketidakpastian yang dirasakan warga Singapura, ini bukan pemilu yang baik," sambung dia.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong melambai dari mobil ketika ia meninggalkan kantor Partai Aksi Rakyat di Singapura. Foto: EDGAR SU/REUTERS
Pemilu Singapura 2020 diikuti lebih 2 juta pemilih. Pemungutan suara digelar di tengah pandemi virus corona yang belum usai.
Singapura merupakan salah satu negara paling terdampak corona di Asia Tenggara. Sampai Jumat (11/7) terdapat 45.614 kasus dan 26 kematian akibat corona.
Saat pemilu digelar pihak penyelenggara memberlakukan protokol kesehatan ketat. Pemilih diberi waktu terbatas di bilik suara.
Mereka juga diwajibkan memakai masker, sarung tangan dan menjaga jarak satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona