Meski Tumbang di Suriah, Pengaruh ISIS Masih Ada di Indonesia
PerbesarADVERTISEMENT
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) merebut wilayah pertahanan terakhir ISIS di Baghouz, Suriah. Meski tumbang di Suriah, namun pengaruh ISIS masih ada di Indonesia, hal tersebut dikatakan oleh Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Syahar Diantoro.
ADVERTISEMENT
Syahar mengatakan, beberapa simpatisan ISIS masih berada di Indonesia. Hal itu diperkuat dengan rentetan penangkapan teroris.
“Masih ada di Indonesia. Tapi kan kita enggak bisa ungkapkan dampak politiknya karena bersifat pandangan politik dunia. Polisi hanya bersifat penindakan,” kata Syahar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (26/3).
Syahar mengungkapkan, anggota keluarga yang tidak terlibat ISIS akan dilindungi Polri. Mereka juga akan mendapat program deradikalisasi untuk mencegah perluasan paham ISIS.
“Polri punya program kontra radikal. Itu yang kita jalankan,” ujar Syahar.
SDF sudah mengibarkan bendera kuning di Baghouz sebagai tanda kemenangan mereka. Kota itu dikuasai setelah pertempuran yang berlangsung selama beberapa hari.
"Pasukan Demokrat Suriah mengumumkan total penghapusan yang disebut kekhalifahan dan 100 persen kekalahan teritorial ISIS," kata juru bicara SDF Mustefa Bali, seperti dilansir AFP, Minggu (24/3).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pasukan Demokratik Suriah (Suriah Democratic Force/SDF) mendeklarasikan kemenangannya melawan ISIS. Pernyataan itu disampaikan setelah pasukan yang didukung Amerika Serikat (AS) itu menguasai Baghouz, kota pertahanan terakhir ISIS di Suriah.
SDF adalah milisi yang didukung Amerika Serikat dan koalisi negara Arab. Selain melawan ISIS, mereka juga melawan tentara Suriah yang pro-Assad.
Meski Baghouz sudah dikuasai, SDF masih memburu sejumlah milisi ISIS yang enggan menyerah. Milisi itu diduga lari ke kawasan tepi Sungai Efrat untuk menyelamatkan diri.
