Milad DMI, JK Kembali Minta Pengeras Suara di Masjid-Masjid Diperbaiki

17 Juli 2019 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Milad Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke 47 di Hotel Sahid Jaya. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Milad Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke 47 di Hotel Sahid Jaya. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menyoroti kurang baiknya kualitas pengeras suara yang ada di masjid-masjid. JK yang juga Ketum Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengatakan hal tersebut menjadi salah satu perhatian organisasi itu.
ADVERTISEMENT
"Kita mau meningkatkan ibadah selalu dengan cara memperbaiki masjid, memperbaiki sound systemnya memperbaiki layanan, meningkatkan mutunya, itulah cara kita beramal," kata JK di Milad ke-47 DMI, di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Rabu (17/6).
JK mengatakan, banyak masjid di sejumlah wilayah Indonesia yang kualitas pengeras suaranya tidak bagus. Salah satu penyebabnya lantaran kesalahan dalam pemasangan pengeras suara.
"Salah satu kelemahan masjid itu sound systemnya bergelombang (menggaung) karena salah pasang. Karena itu, kita pasang 120 mobil operasi seluruh Indonesia dengan 500 teknisi," timpalnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
Perbaikan kualitas suara tersebut menurutnya penting untuk dilakukan, alasannya yakni hampir seluruh ibadah yang dilakukan di masjid memanfaatkan pengeras suara.
"Kenapa itu penting? Karena 80 persen waktu di masjid itu mendengarkan. Mulai mendengarkan pengumuman, berapa isi kotak amal, berapa pengeluaran, pengumuman siapa yang khatib, doanya, semua mendengarkan," kata JK.
ADVERTISEMENT
Dari 80 persen waktu untuk mendengarkan itu, JK mengatakan, barulah 20 persennya merupakan kegiatan salat. Oleh sebab itu, JK mengingatkan agar seluruh pengurus di Dewan Masjid Indonesia (DMI) meningkatkan kemampuan untuk memakmurkan masjid.
"Begitu sound system salah, maka 80 persen itu hilang. (Karena itu) tugas dewan masjid meningkatkan ibadah, baik ibadah fardhu maupun ibadah sosial. Caranya perbaiki failitas masjid, TOA-nya dan lain-lain," jelas JK.