news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Militer Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Sukhoi SU-34 Rusia di Chernihiv

7 Maret 2022 11:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pesawat tempur Sukhoi angkatan udara Rusia. Foto: Maxime POPOV/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pesawat tempur Sukhoi angkatan udara Rusia. Foto: Maxime POPOV/AFP
ADVERTISEMENT
Layanan Darurat Negara Ukraina (SES) melaporkan 2 anggota awak pesawat terlihat terjun payung dari jet Rusia yang jatuh pada Sabtu (5/3/2022) di Chernihiv, Ukraina.
ADVERTISEMENT
Asap hitam yang mengepul tinggi dari lokasi kecelakaan dapat dilihat dari jarak 0.8 km.
SES juga membagikan sejumlah foto di akun Twitternya yang menunjukkan puing-puing jet berasap di kota yang terletak di utara Kiev ini.
Ilustrasi pesawat jatuh di Ukraina (4/3/2022). Foto: Press service of the Joint Forces Operation/Reuters
SES mengatakan pesawat itu menabrak daerah perumahan dan menyebabkan kebakaran di empat rumah penduduk.
Pihak berwenang mengatakan bahwa pesawat tersebut berhasil ditembak jatuh oleh militer Ukraina. Dua orang awak pesawat Rusia itu sampai sekarang nasibnya samar.
Berdasarkan hasil verifikasi The Washington Post, angka 24 yang tampak pada stabilizer vertikal pesawat, menentukan bahwa pesawat itu adalah jet tempur Sukhoi Su-34. Pesawat yang sama muncul dalam sebuah foto pengintai pesawat pada tahun 2019 di Rusia.
Identifikasi tersebut kemudian dikonfirmasi oleh Pengawas Pasukan Keamanan Institut Hak Asasi Manusia Columbia Law School, Tony Wilson. Ia menyebut, serangan awal Rusia terhadap sasaran militer Ukraina gagal melumpuhkan pertahanan udara negara itu.
ADVERTISEMENT
Pada pekan lalu, Kiev telah meminta Barat dan AS untuk memberlakukan penutupan wilayah terbang di Ukraina. Permintaan yang disampaikan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dikonfirmasi oleh Senator Amerika Serikat, Ben Sasse.
Keinginan Ukraina yang bertujuan untuk menjaga wilayah udaranya dari serangan Rusia bertepuk sebelah tangan. NATO dan AS menolak usulan tersebut.
Menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, langkah tersebut justru dapat menyebabkan peningkatan skala konflik dan memantik perang penuh di seluruh Eropa.
Penulis: Airin Sukono.