Miris! Jasad Pasien Corona di Sumut Telantar karena Ditolak di 4 TPU oleh Warga

22 September 2020 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah pasien COVID-19 yang  sempat ditolak saat hendak dibawa ambulance ke Pemakaman COVID di Kecamatan Deli Tua. Foto:  Polresta Deli Serdang
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah pasien COVID-19 yang sempat ditolak saat hendak dibawa ambulance ke Pemakaman COVID di Kecamatan Deli Tua. Foto: Polresta Deli Serdang
ADVERTISEMENT
Jasad pasien corona berinisial LM (51) di RSUD Deli Serdang, Sumatera Utara, sempat telantar karena proses pemakamannya ditolak warga. Jenazah LM ditolak di 4 tempat pemakaman umum (TPU) oleh warga.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Deli Serdang, Haris Binar Ginting, membenarkan kejadian itu. “Iya, benar,” ujar Haris kepada wartawan, Selasa (22/9).
LM, kata Haris, merupakan warga Kecamatan Lubuk Pakam yang meninggal di RSUD pada Senin (21/9). Saat hendak dimakamkan di beberapa TPU, warga menolak dengan alasan takut tertular corona. Jenazah akhirnya dibawa kembali ke RSUD Deli Serdang.
Jenazah pasien COVID-19 yang sempat ditolak saat hendak dibawa ambulance ke Pemakaman COVID di Kecamatan Deli Tua. Foto: Polresta Deli Serdang
Namun, kata dia, persoalan ini sudah selesai, LM telah dimakamkan di Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, siang ini.
“Kita sudah cari solusinya, (LM) dimakamkan di Deli Tua,” ujar Haris.
Terkait penolakan itu, Haris tidak mau menyalahkan siapa-siapa. Namun ia memastikan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
“ (Ke depan) kita akan kasih pengertian terus, sosialisasi kita perbanyak. Sebenarnya ini hanya miskomunikasi saja,” ujar Haris.
Jenazah pasien COVID-19 yang sempat ditolak saat hendak dibawa ambulance ke Pemakaman COVID di Kecamatan Deli Tua. Foto: Polresta Deli Serdang
Dari pengamatannya, penolakan terjadi lantaran masyarakat mendapat kabar ‘miring’ soal jenazah corona.
“Kita tidak menyalahkan masyarakat begitu mungkin pengalaman mereka. Mungkin karena merasa takut. Kita enggak mau cari kesalahan. (Ada) Provokator. Kita akan lakukan langkah persuasif,” ujar Haris.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)