Misteri Kedatangan Tetty Paruntu ke Istana

21 Oktober 2019 15:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Tetty Paruntu (tengah) di Istana Kepresidenan, Jakarta.  Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Minahasa Selatan, Christiany Eugenia Tetty Paruntu (tengah) di Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Kedatangan Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu di Istana, Senin (21/10) mengejutkan publik. Mengenakan kemeja putih, Tetty datang ke Istana bersamaan dengan calon-calon menteri Jokowi di Kabinet baru yang lain.
ADVERTISEMENT
Memang tak ada pernyataan Tetty bahwa ia ditawari menjadi menteri. Namun, kedatangannya di hari yang sama dengan Nadiem Makarim, Erick Thohir, hingga Mahfud MD, membuat orang berspekulasi bahwa ia adalah kandidat menteri dari Golkar.
Ternyata, Tetty tidak sempat bertemu dengan Jokowi di Istana. Ia hanya bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
"Tadi ada Bu Tetty dan Bu Tetty usulan Partai Golkar dan di dalam beliau menunggu pak Airlangga. Setelah itu dia lewat ke samping dan tidak bertemu presiden," kata Deputi Pers dan Media Istana Kepresidenan Bey Mahmudin.
Cukup aneh jika Tetty ke Istana hanya untuk bertemu ketumnya. Toh, keduanya bisa bertemu di tempat lain, setidaknya di DPP Golkar.
ADVERTISEMENT
Sumber kumparan bercerita bahwa Tetty memang dipanggil ke Istana oleh Jokowi. Ia merupakan salah satu kandidat menteri yang diusulkan ke Jokowi oleh salah satu pihak di luar Golkar. Jokowi menimbang Tetty karena tengah mencari menteri yang bisa menjadi representasi Sulawesi.
Saat Tetty tiba di Istana tapi belum bertemu dengan Jokowi, Presiden menerima informasi soal latar belakangnya. Jokowi menerima informasi bahwa Tetty pernah diperiksa sebagai saksi oleh KPK dalam kasus gratifikasi Bowo Sidik. Sejumlah sumber menyebut, informasi ini disampaikan oleh internal Golkar yang memang tak mengusulkan nama Tetty sebagai kandidat menteri.
Airlangga Hartarto. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Kemudian, Jokowi memanggil Airlangga Hartarto ke Istana. Kedatangan Airlangg tak diketahui oleh awak media. Para wartawan Istana baru tahu Airlangga ke Istana setelah ia menyampaikan keterangan pers.
ADVERTISEMENT
Selain untuk membahas posisi Airlangga yang kembali menjadi menteri. Jokowi juga minta masukan soal Tetty Paruntu. Informasi yang diterima kumparan, Airlangga tentu tak merekomendasikan Tetty menjadi menteri.
Sebagai gantinya, Airlangga mengusulkan nama Jerry Sambuaga sebagai menteri dari Golkar. Nama ini untuk menggantikan Tetty karena Jokowi mencari representasi dari Sulawesi Utara. Sebelumnya, Tetty, representasi dari Sulut yang juga memberi sumbangan suara banyak ke Jokowi di Pilpres lalu adalah politikus PDIP Olly Dondokambey. Namun, Jokowi menolak nama Olly.
Airlangga membenarkan Tetty tak bertemu dengan Jokowi.
"Sebagai bupati banyak hal yang dibahas. Tapi belum tentu dengan Pak Presiden," ujar Airlangga usai bertemu Jokowi.
Hingga saat ini, nama yang diusulkan sebagai menteri oleh Golkar adalah Airlangga sendiri, Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Jerry Sambuaga.
ADVERTISEMENT
Kasus Tetty yang tak mendapat restu dari ketumnya mengingatkan kita pada kasus Maruarar Sirait yang juga sudah siap jadi menteri tapi batal. Jelang pengumuman menteri pada 26 Oktober 2014, Maruarar sudah tiba di Istana dan mengenakan kemeja putih. Namun, ia batal menjadi menteri karena tak direstui oleh Megawati Soekarnoputri.