Misteri Pemakaman Non-Muslim di Jeddah yang Menjadi Sasaran Ledakan

13 November 2020 13:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi Saudi menutup jalan yang mengarah ke pemakaman non-Muslim di kota Jeddah, Arab usai ledakan saat peringatan Perang Dunia I yang dihadiri oleh para diplomat Eropa. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Saudi menutup jalan yang mengarah ke pemakaman non-Muslim di kota Jeddah, Arab usai ledakan saat peringatan Perang Dunia I yang dihadiri oleh para diplomat Eropa. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Kedamaian dan ketenangan pemakaman non-Muslim di Jeddah, Arab Saudi berubah drastis ketika ledakan bom pertama kalinya terjadi di pemakaman tersebut.
ADVERTISEMENT
Insiden terjadi ketika perayaan berakhirnya Perang Dunia I sedang berlangsung. Acara tersebut diselenggarakan oleh Konsulat Prancis di Jeddah.
Mengutip Arab News, lokasi makam non-Muslim berada di salah satu jalur tersibuk di Jeddah, tepat di bagian selatan pusat kota. Namun kebanyakan orang yang lewat di jalur itu tidak menyadari di balik tembok tinggi terdapat makam kaum Nasrani dan non-Muslim lainnya.
Ada sekitar 300 makam di pemakaman itu, tetapi beberapa sejarawan percaya ribuan orang telah dikuburkan di sana selama bertahun-tahun.
Sejarawan mengatakan di pemakaman itu dikubur tentara Perang Dunia II, keluarga perwakilan negara dengan berbagai agama termasuk Hindu, Buddha, dan Kristen.
Jeddah Arab Saudi. Foto: Shutter stock

Sejarah pemakaman non-Muslim Jeddah

Banyak rumor yang beredar selama bertahun-tahun tentang asal usul pemakaman tersebut, namun tidak ada yang benar-benar tahu kapan pastinya pertama kalinya prosesi pemakaman dilakukan.
ADVERTISEMENT
Pemakaman itu juga dikenal warga lokal sebagai Khawajat, istilah untuk orang asing. Beberapa peneliti dan sejarawan mengatakan pemakaman itu telah ada sekitar 200 tahun yang lalu.
Kota Jeddah yang berada di bawah kekuasaan Ottoman pada saat itu, banyak pedagang asing melewati kota itu yang merupakan pusat perdagangan yang berkembang pesat dan pintu gerbang ke Jazirah Arab.
Sebagian lain percaya makam itu sudah ada sejak ke-16, dan khususnya ketika pertempuran untuk menguasai kota pada tahun 1517 antara Kekaisaran Portugis, yang dipimpin oleh Lopo Soares de Albergaria, dan gubernur kota Mamluk, Amir Husain Al-Kurdi.
Selama berabad-abad Jeddah menyambut pengunjung dari berbagai negara dan agama beragam, beberapa di antaranya hanya untuk singgah atau bahkan menetap.
ADVERTISEMENT
Secara historis, perwakilan asing dan kerabat mereka yang tinggal di Kerajaan dimakamkan di sini karena sulit dan mahalnya mengangkut jenazah ke negara asal.
Selama bertahun-tahun, konsulat dari sejumlah negara Inggris, AS, Prancis, Jerman, dan Ethiopia telah memelihara pemakaman itu dan menyediakan dana untuk mengelola makam.
Seorang penjaga makam bernama Younis, seorang Muslim Afrika, selama lebih dari 18 tahun bekerja di sana untuk memoles makam, memotong rumput dan lainnya.
“Banyak orang melewati dan memberi penghormatan kepada yang dikuburkan, dan berdoa sesuai dengan budaya dan tradisi mereka. Beberapa menyalakan lilin, sementara yang lain menutupi kuburan dengan sesaji. Ini adalah tempat bagi non-Muslim memberi penghormatan, ” kata Younis.
Ilustrasi pemakaman Islam. Foto: Shutter Stock
Seorang pejabat di konsulat Ethiopia mengatakan kepada MBC bahwa biaya pemakaman sebesar 2.500 riyal atau sekitar Rp 9,4 juta, sementara untuk anak-anak sebesar 2.500 riyal atau sekitar Rp 5,6 juta.
ADVERTISEMENT
Hingga kini investigasi masih dilakukan terkait ledakan bom rakitan pada Rabu (11/11). Seorang pegawai konsulat Yunani dan seorang penjaga keamanan Saudi terluka dalam ledakan.
Kemlu Prancis mengecam keras serangan bom rakitan itu.
Tak berselang lama dari ledakan di Jeddah itu, Kedubes Arab Saudi di Den Haag, Belanda, ditembak orang tidak dikenal.
Saudi Gazette melansir, Kedubes Arab Saudi menyampaikan kecaman pemerintah Saudi atas serangan pengecut ini. Mereka berterima kasih kepada pihak berwenang Belanda atas tanggapan yang cepat atas insiden tersebut.
Ilustrasi bendera Arab Saudi. Foto: Shutterstock