Moderna Sebut Perlindungan Vaksinnya Berkurang, Sarankan Pemberian Booster

17 September 2021 1:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vaksin Pfizer dan Moderna. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Vaksin Pfizer dan Moderna. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Moderna melaporkan adanya penurunan perlindungan yang diberikan vaksin COVID-19 buatannya dari waktu ke waktu. Berdasarkan temuan tersebut, Moderna mendukung pemberian booster atau suntikan dosis vaksin ketiga.
ADVERTISEMENT
Akibat penurunan ini, Moderna memperkirakan akan munculnya tambahan kasus aktif baru hingga ratusan ribu sampai musim dingin mendatang.
"Ini hanya sebuah perkiraan, tetapi kami percaya ini berarti ketika Anda melihat ke arah musim gugur dan musim dingin, setidaknya kami memperkirakan perkiraan dampak berkurangnya kekebalan akan menjadi 600.000 kasus tambahan COVID-19," kata Presiden Moderna, Stephen Hoge, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Kamis (17/9).
Hasil analisis yang dirilis Rabu (16/9) ini menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi di antara orang yang divaksinasi sekitar 13 bulan lalu dibandingkan dengan mereka yang divaksinasi sekitar delapan bulan lalu. Periode penelitian ini dilakukan pada Juli-Agustus yakni ketika varian Delta menyebar cukup dominan. Penelitian ini juga belum menjalani peer review.
ADVERTISEMENT
Pada periode tersebut telah ditemukan 88 kasus COVID-19 di antara mereka yang mendapat dua dosis lengkap baru-baru ini. Kemudian dibandingkan dengan 162 kasus pada mereka yang divaksinasi tahun lalu. Secara keseluruhan, hanya 19 kasus yang dianggap parah.
Sayangnya data terbaru ini justru berkebalikan dengan sejumlah penelitian terbaru lainnya yang menunjukkan bahwa perlindungan yang dihasilkan vaksin Moderna mampu bertahan lebih lama dari yang diberikan oleh vaksin Pfizer.
Walaupun demikian, Moderna kemudian menyampaikan bahwa pemberian booster dapat dilakukan, terutama untuk meningkatkan kadar antibodi yang menurun setelah pemberian dosis kedua.
“Kami yakin ini akan mengurangi kasus COVID-19,” katanya.
"Kami juga percaya bahwa dosis ketiga mRNA-1273 memiliki peluang untuk memperpanjang kekebalan secara signifikan sepanjang tahun depan saat kami berusaha untuk mengakhiri pandemi," sambung Stephen.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyebutkan vaksin yang juga berplatform mRNA, Pfizer, juga mengalami penurunan perlindungan yang diberikan. Pemberian booster memang bisa meningkatkan kekebalan, namun FDA menyebut bahwa hal tersebut tidak diperlukan.