Moeldoko Akui Libatkan Influencer untuk Sosialisasikan Keberhasilan Pemerintah

7 Desember 2020 19:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kembali menjelaskan tentang pelibatan para influencer untuk mempromosikan sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Moeldoko tak menampik pihaknya melibatkan para influencer. Sebab mereka pernah mengundang para influencer yang memiliki banyak pengikut di media sosial untuk diajak berdiskusi bersama.
"Atas influencer memang KSP dalam mendorong upaya literasi dan komunikasi publik kita biasanya pernah mengundang anak-anak muda punya pengikut cukup banyak selanjutnya mereka kita ajak bicara," kata Moeldoko dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR, Senin (7/12).
"Tapi itu lebih pada bagaimana mereka bisa membantu kami mensosialisasikan berbagai hal dalam keberhasilan pembangunan di antaranya pembangunan infrastruktur dan berbagai hal. Itu batasnya di situ," tambahnya.
Meski begitu, Moeldoko membantah jika pihaknya membayar para influencer tersebut menggunakan dana operasional KSP. Mantan Panglima TNI itu mengatakan, hal itu tak mungkin karena keterbatasan dana.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan dana itu lebih baik digunakan membayar tenaga profesional yang bekerja di KSP.
"Kalau dikatakan KSP menggunakan dana untuk influencer itu tidak, karena anggaran KSP sangat minim," ucap Moeldoko.
"Dengan anggaran yang ada betul-betul kita menata untuk kegunaan lebih pada membayar tenaga profesional di KSP cukup menghadapi masalah jadi kita tak punya anggaran influencer," tambahnya.
Pengamat ekonomi, Faisal Basri. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga menyebut dirinya pernah mengundang Ekonomi Faisal Basri untuk diajak berdiskusi bersama terkait kebijakan pemerintah. Faisal Basri saat itu menjadi perwakilan perwakilan dari kalangan akademisi.
"Terhadap Pak Basri sebenarnya kita mengenal tugas-tugas ini dalam KSP terhadap sebuah isu yang memerlukan tenaga ahli atau profesional atau akademisi biasanya kita mengadakan diskusi dan kita mengundang para tokoh akademisi untuk berkontribusi dalam," kata Moeldoko.
ADVERTISEMENT
"Diskusi membicarakan sebuah isu dan pada akhirnya dari itu ada rekomendasi nah disitu lah kita menghadirkan di antaranya Pak Faisal Basri dan itu biasanya kita mengundang para tokoh untuk hadir di KSP dan membicarakan sebuah isu," tutur dia.
Moeldoko kembali menjelaskan mengenai keterlibatan influencer karena ditanya oleh anggota Komisi II Fraksi Demokrat Mohamad Muraz.
Muraz mengaitkan pertanyaannya dengan apa yang sudah disampaikan Deputi V Kantor Staf Presiden Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM Jaleswari Pramodhawardani pada September lalu.
Jaleswari kala itu, mengakui KSP melibatkan para akademisi, influencer untuk membahas terkait kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Pertama pada rapat bulan lalu, KSP itu pernah dijelaskan oleh Ibu Jalsweari bahwa KSP Juga mempergunakan influencer untuk menyampaikan informasi tentang kebijakan Pemerintah salah satunya adalah pak Faisal Basri," kata Muraz.
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Tapi kemudian saya membaca beliau itu menyanggah tidak pernah menjadi narasumber apalagi influencer yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dan tidak pernah menerima honor untuk itu katanya, ini sebetulnya seperti apa," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Muraz mengaku tak ingin ada simpang siur informasi berkaitan hal ini. Apalagi, sampai membuat nama pemerintah menjadi buruk dalam pandangan masyarakat.
"Jangan sampai ada image kurang baik, masyarakat perlu mendapat informasi yang baik lah," pungkasnya.