Moeldoko: Bom Bunuh Diri Sukoharjo, Keamanan Nasional Ditingkatkan

5 Juni 2019 11:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan pelaku bom bunuh diri Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, melakukan aksinya seorang diri atau lone wolf. Pelaku bernama Rofik Azharuddin ini tidak masuk dalam jaringan terorisme mana pun.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah komunikasi dengan Kapolri. Ini tidak terdeteksi, memang ini perseorangan ya. Ini tidak bermain dalam suatu jaringan sehingga cukup sulit dideteksi," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/6).
Hingga saat ini, kata dia, polisi masih terus mendalami motif pelaku melakukan bom bunuh diri. Namun, pelaku memang dikenal sebagai orang yang pendiam.
"Kedua, kalau dlihat latar belakang yang bersangkutan juga baik-baik. Dalam arti bukan dari lingkungan ekonomi sulit. Hanya dia orang yang pendiam. Kita jadi belum tahu persis apa latar belakang dia sebenarnya, apa yang menjadi garis perjuangannya, itu yang masih kita dalami," jelasnya.
Petugas Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara lokasi kejadian bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Meski demikian, keamanan nasional tetap ditingkatkan. Meski keamanan nasional, khususnya dalam menghadapi Idul Fitri dinilai sudah cukup bagus, namun keamanan nasional tetap harus ditingkatkan sebagai antisipasi.
ADVERTISEMENT
"Tapi secara nasional keamanan kita tingkatkan. Mudah-mudahan kesigapan kita dengan kejadian itu justru semakin meningkat. Tadinya menghadapi Lebaran ini sudah cukup bagus. Tapi setelah kejadian ini, kita semakin meningkatkan upaya keamanan," tuturnya.
Moeldoko juga membantah hal ini pula yang membuat Jokowi batal melaksanakan Salat Id di masjid kampung. Ia menjelaskan Jokowi melaksanakan Salat Id di Masjid Istiqlal karena setelah itu harus mengadakan open house di istana, sehingga jarak dan waktunya lebih efisien.
"Enggak, enggak. Kemarin dari pertimbangan-pertimbangan, bapak kan belum prnah di Istiqlal ya Salat Idul Fitri. Jadi di Istiqlal karena acara (open house) di sini, jadi efisiensi," pungkasnya.