Moeldoko Disuntik Vaksin Nusantara oleh Terawan: Jangan Diasumsikan Macam-macam

30 Juli 2021 15:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
39
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSP Moeldoko menerima suntikan vaksin Nusantara. Foto: Instagram/@ dr_moeldoko
zoom-in-whitePerbesar
KSP Moeldoko menerima suntikan vaksin Nusantara. Foto: Instagram/@ dr_moeldoko
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menerima suntikan Vaksin Nusantara hari ini, Jumat (30/7). Moeldoko mengumumkan langsung melalui akun Instagramnya.
ADVERTISEMENT
Tampak Moeldoko disuntik langsung oleh penggagas Vaksin Nusantara yang juga eks Menkes, Terawan Agus Putranto.
"Hari ini, saya menerima suntikan vaksin Nusantara untuk mencegah penularan COVID-19 dari Letjend (Purn.) Terawan Agus Putranto di RSPAD Gatot Soebroto," kata Moeldoko dalam caption foto di Instagram.
Moeldoko kemudian menjelaskan Vaksin Nusantara memakai metode dendritik. Bahan dasarnya berasal dari sel darahnya sendiri.
"Sel darah tersebut kembali dimasukkan ke dalam tubuh saya," ujarnya.
Menurut Moeldoko, proses pengembangan Vaksin Nusantara perlu mendapatkan dukungan. Untuk itu, dia memberanikan diri menjadi penerima vaksin tersebut.
"Sebuah inovasi dari anak bangsa untuk berperan serta dalam mengatasi pandemi COVID-19. Biarlah saya ikut mencoba dulu sebagai dukungan pada kerja keras anak bangsa," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia lantas berharap agar dukungannya terhadap Vaksin Nusantara ini tidak diinterpretasikan macam-macam.
"Semoga dukungan saya ini tidak diasumsikan macam-macam," katanya.
Moeldoko sudah disuntik vaksin corona sebanyak dua kali pada Maret lalu. Hal itu terlihat dari instagram Kantor Staf Presiden.
"Hari ini, Rabu (31/3), Kepala Staf Kepresidenan @dr_moeldoko menerima suntikan dosis kedua vaksin COVID-19 di Ruang MCU, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan telah menerima vaksin dosis pertama pada Rabu (3/3) lalu," sebagaimana tertulis dalam unggahan, Rabu (31/3).
Sebenarnya, pemerintah telah menentukan sikapnya terkait penelitian Terawan ini.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Staf AD Jenderal TNI Andika Perkasa, dan Kepala BPOM Penny K. Lukito telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait penelitian sel dendritik pada Senin (19/4).
ADVERTISEMENT
MoU ini menyepakati penelitian berbasis sel dendritik di RSPAD Gatot Subroto untuk pengobatan COVID-19, bukan lanjutan uji klinis fase II penelitian vaksin Nusantara.
Penelitian juga bersifat autologus. Artinya, penelitian hanya dipergunakan untuk diri pasien sendiri sehingga tidak dapat dikomersialkan dan tidak diperlukan persetujuan izin edar.
Sekali lagi ditekankan bahwa penelitian ini bukan lanjutan dari uji klinis tahap I vaksin Nusantara. Sebab uji klinis tahap tersebut masih membutuhkan perbaikan yang harus diserahkan kepada BPOM.