Moeldoko soal Lonjakan COVID-19: Jokowi Selalu Kejar Perkembangan di Daerah

14 Juli 2020 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Bappenas, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Bappenas, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lonjakan kasus positif COVID-19 di Indonesia terus terjadi dari hari ke hari. Angka kematian kasus virus corona di Indonesia sudah menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan ASEAN dan Asia.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko memastikan, pemerintah tidak abai dengan fakta yang terjadi ini.
"Ya pasti sudah saya katakan tadi, menjadi concern pemerintah," kata Moeldoko di Kantornya, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/7).
Menurut dia, Presiden Jokowi sudah melakukan berbagai langkah. Salah satunya rapat evaluasi rutin soal penanganan COVID-19 bersama menteri-menteri terkait.
"Kalau sebenarnya kalau kita ikuti evaluasi pemerintah dalam konteks penanganan COVID ya, itu setiap minggu Presiden selalu ratas, evaluasi tentang tugasnya Gugus Tugas. Itu dievaluasi," ujarnya.
Di samping itu, koordinasi antar pemerintah pusat dan daerah pun makin ditingkatkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah tumpang tindih kewenangan antara pusat dan daerah dalam menangani wabah virus corona.

Presiden Jokowi Pantau Daerah

Selain itu, Moeldoko menyebut, Jokowi selalu memantau dengan rinci perkembangan penanganan wabah COVID-19 di daerah. Bahkan, Jokowi datang langsung ke Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Tengah.
ADVERTISEMENT
"Evaluasi perkembangan COVID-19 di provinsi-provinsi itu dikejar oleh Presiden, kenapa kok bisa begini, bagaimana solusinya, dan seterusnya," kata Moeldoko.
"Itu Presiden sangat mengikuti perkembangan itu. Awal-awal dulu bisa 2 kali ya, sekarang Gugus Tugas sudah semakin optimum, maka seminggu sekali untuk ikuti perkembangan dari waktu ke waktu," lanjutnya.
Hingga Selasa (14/7), jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 78.572. Sementara, jumlah pasien yang meninggal mencapai 3.710 pasien dan yang sembuh mencapai 37.636.