Moeldoko soal Pfizer Picu Kematian di Norwegia: BPOM-Menkes Pasti Evaluasi

20 Januari 2021 21:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anggota ASB (Arbeiter-Samariter-Bund) menyerahkan botol berisi vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di pusat vaksinasi di Bad Windsheim, Jerman, Sabtu (26/12). Foto: Hannibal Hanschke/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anggota ASB (Arbeiter-Samariter-Bund) menyerahkan botol berisi vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di pusat vaksinasi di Bad Windsheim, Jerman, Sabtu (26/12). Foto: Hannibal Hanschke/REUTERS
ADVERTISEMENT
Vaksin corona Pfizer akan menjadi salah satu jenis vaksin yang akan digunakan di Indonesia. Namun, keefektifan vaksin Pfizer sempat dipertanyakan, menyusul adanya 23 penerima vaksin ini di Norwegia meninggal dunia dan didominasi oleh lansia.
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan, pemerintah lewat pihak-pihak terkait seperti Kemenkes dan BPOM pasti sudah mengevaluasi temuan kasus di Norwegia tersebut.
"Hal itu pasti BPOM dengan case ini sudah bekerja dan mengevaluasi case di negara-negara yang lain. Karena ini kan baru satu negara. Dan sudah dinyatakan oleh negara tersebut bahwa ini divaksinkan kepada orang manula," kata Moeldoko di Kantor KSP, Jakarta Pusat, Rabu (20/1).
"Tapi perlu dilihat negara lain lagi yang menggunakan Pfizer, tingkat risikonya seperti apa. Ini BPOM pasti mengevaluasi terus, Menteri Kesehatan juga akan mengevaluasi," imbuh dia.
Ia memastikan hasil evaluasi penggunaan vaksin buatan Pfizer-BioNTech asal Amerika Serikat di berbagai negara akan menjadi rujukan bagi pemerintah, sebelum akhirnya diberikan kepada masyarakat Indonesia.
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Sehingga penentuan Pfizer ke depan iya atau tidak pasti dari hasil-hasil itu semua," ucap Moeldoko.
ADVERTISEMENT
"Hasil monitor dan evaluasi dari berbagai negara yang menggunakan Pfizer sebagai vaksin yang menjadi prioritas bagi negara yang bersangkutan," tambahnya.
Moeldoko menegaskan pemerintah selalu menekankan faktor aman, halal, dan efektif dalam menentukan jenis vaksin corona yang akan diberikan kepada masyarakat.
Dalam kasus di Norwegia, diketahui sebanyak 23 orang meninggal setelah disuntik vaksin Pfizer. 8 di antaranya merupakan lansia di atas 80 tahun.
Badan Obat Norwegia menyebut para korban mengalami efek samping demam dan mual. Namun, efek tersebut ternyata berakibat fatal bagi lansia yang menerima vaksin.