Mogok Massal Terbesar Prancis Lumpuhkan Kota Paris

5 Desember 2019 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas berjaga saat mogok memprotes reformasi pensiun Paris, Prancis. Foto: REUTERS/Christian Hartmann
zoom-in-whitePerbesar
Petugas berjaga saat mogok memprotes reformasi pensiun Paris, Prancis. Foto: REUTERS/Christian Hartmann
ADVERTISEMENT
Kota Paris, Prancis, lumpuh pada Kamis pagi (5/12) setelah pekerja sektor transportasi melakukan mogok massal. Para pekerja sektor lain akan turut serta dalam mogok terbesar Prancis ini, memprotes reformasi pensiun yang direncanakan Presiden Emmanuel Macron.
ADVERTISEMENT
Dikutip AFP, para pekerja perkeretaapian, guru, dan tim medis ruang gawat darurat adalah yang pertama melancarkan mogok pekan ini.
Akibatnya, sekitar 90 persen kereta bawah tanah dan kereta cepat Paris tidak beroperasi. Sebanyak 11 dari 16 jalur kereta bawah tanah di Paris terbengkalai di jam sibuk.
Suasana saat mogok massal memprotes reformasi pensiun Paris, Prancis. Foto: REUTERS/Christian Hartmann
Warga yang mengandalkan kereta untuk bekerja terpaksa menggunakan sepeda, berjalan kaki, atau bahkan kerja dari rumah. Maskapai Air France juga membatalkan 30 persen penerbangan domestik dan 15 persen penerbangan internasional jarak-jauh karena karyawannya mogok.
Pengelola Menara Eiffel terpaksa menolak turis karena karyawan sektor wisata juga mogok. "Pegawainya kurang untuk mengoperasikan monumen ini dengan aman," ujar pernyataan operator Menara Eiffel.
Suasana saat mogok memprotes reformasi pensiun Paris, Prancis. Foto: REUTERS/Christian Hartmann
Rencananya para pekerja bandara, sopir bus, polisi, dan petugas kebersihan juga akan menggelar aksi mogok. Di selatan Prancis, satu fasilitas perminyakan dilaporkan tutup karena mogok pekerja. Diperkirakan empat dari 10 sekolah di Prancis akan ditutup karena gurunya ikut mogok.
ADVERTISEMENT
Macron ingin mereformasi sistem pensiun Prancis menjadi sistem universal, menghapuskan skema pensiun untuk 42 sektor yang berbeda.
Dengan skema yang baru nantinya, sistem pensiun Prancis akan didasarkan pada poin per hari pekerja tersebut bekerja. Detail skema ini akan dipaparkan Perdana Menteri Edourad Philippe pada 12 Desember mendatang.
Suasana saat mogok memprotes reformasi pensiun Paris, Prancis. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Reformasi ini ditentang serikat pekerja yang mengatakan pekerja sektor swasta baru akan pensiun di atas usia 62 tahun jika ingin mendapatkan tunjangan pensiun penuh.
Tidak diketahui berapa lama mogok massal akan berlangsung. Namun mogok kerja terakhir menentang reformasi pensiun pada 1995 melumpuhkan Prancis selama tiga minggu.
Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan akan ada 250 demonstrasi yang mengiringi aksi mogok massal. Kepala polisi Didier Lallement mengerahkan 6.000 personel keamanan di Paris.
Suasana di Menara Eiffel saat mogok memprotes reformasi pensiun di Paris, Prancis. Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes
ADVERTISEMENT