Momen Ganjar Ikut Jadi Petugas Lapangan Pendataan Keluarga BKKBN di Semarang

1 April 2021 11:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut terlibat menjadi petugas Pendataan Keluarga 2021 dari BKKBN. Foto:  Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut terlibat menjadi petugas Pendataan Keluarga 2021 dari BKKBN. Foto: Pemprov Jateng
ADVERTISEMENT
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengawali pelaksanaan program Pendataan Keluarga 2021 dari BKKBN dengan ikut terlibat menjadi petugas lapangan.
ADVERTISEMENT
Membawa secarik kertas berisi 53 pertanyaan dan pulpen, gubernur berambut putih itu mendatangi dua keluarga di Pindrikan Lor dan Sekayu, Semarang Tengah.
“Pak, Bu, selamat pagi. Nuwun sewu (permisi) saya datang untuk mendata keluarga panjenengan njih (anda ya). Saya dari sini saja supaya ababnya tidak muncrat-muncrat,” canda Ganjar dari luar pagar rumah keluarga warga bernama Afianto di Jalan Bima, Pindrikan Lor, Kamis (1/4).
Kepada keluarga itu, Ganjar menanyakan sejumlah pertanyaan yang sudah tercantum dalam daftar dari BKKBN. Sesekali, Ia melontarkan candaan dari daftar pertanyaan yang ada.
Hal yang sama juga dilakukan, saat Ganjar menyapa keluarga di Jalan Bedagan, Sekayu. Bahkan, Ganjar ikut memastikan anggota keluarga tersebut yang sudah lansia, sudah divaksin atau belum.
ADVERTISEMENT
“Mas, ibunya segera didaftarkan biar cepet divaksin. Ayo panjenengan harus lakukan segera,” tegas Ganjar.
Lebih lanjut, ia mengimbau warga agar membantu petugas pendataan dengan menyiapkan data keluarga secara lengkap lebih dulu sehingga proses pendataan dapat berlangsung cepat.
Selain itu, petugas pendataan yang turun ke lapangan juga diminta Ganjar membawa identitas yang lengkap, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan di kalangan warga.
“Keluarga membantu menyiapkan data dengan baik, dan tanyakan petugasnya. Berikan data terakhir agar seluruh pencatatan pendataan ini betul-betul lengkap,” ujarnya.
“Harapan kita ini akan jadi big data yang baik, datanya cukup lengkap sehingga nanti kalau kita ingin mengolah data untuk memberikan bantuan, mengerti kondisi keluarga masing-masing pemerintah akan bisa menyajikan data paling detail,” tambah Ganjar.
Logo BKKBN. Foto: Dok. Wikipedia
Pendataan Keluarga 2021 yang dilakukan BKKBN dilaksanakan serentak se-Indonesia pada 1 April-31 Mei 2021. Pendataan untuk validasi data sebagai dasar pemerintah pelaksanaan kebijakan peningkatan dan pemerataan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kepala Perwakilan BKKBN Jateng, Widwiono, mengatakan, program ini dilaksanakan lima tahun sekali di seluruh Indonesia untuk mendata semua keluarga.
"Beda dengan sensus penduduk. Ini memang fokusnya pada keluarga, jadi tentang informasi keluarga. Itu yang kita data, yang kita catat di situ," ujar Widwiono saat mendampingi Ganjar melaksanakan pendataan keluarga di Sekayu, Kota Semarang.
Di Jateng, ada sekitar 11,4 juta keluarga yang akan didata dengan mengerahkan sekitar 8.600 petugas.
“Mereka akan meng-cover seluruh keluarga di 35 kabupaten dan kota. Mereka sebelumnya telah menjalani pelatihan sejak satu bulan lalu. Dengan pelatihannya mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten kota, kecamatan, desa, sampai RT RW,” beber Widwiono lebih lanjut.
Adapun untuk antisipasi pendataan keluarga yang berada di luar kota, pihaknya akan mendata keluarga mereka tinggal pada enam bulan nanti.
ADVERTISEMENT